Telkom University (Tel-U) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi telah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan aplikasi INSIST (INtegrated SolutIon for STunting) untuk mendukung penanganan dan pencegahan stunting di daerah tersebut pada Rabu (17/7). Kegiatan ini melibatkan tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Rekayasa Industri (FRI) Tel-U yang terdiri dari Dr. Atya Nur Aisha, ST., MT., Zalina Fatima Azzahra, S.Kom., M.T., Sari Wulandari, ST., MT., serta beberapa mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri.
Stunting di Indonesia merupakan salah satu Program Prioritas Nasional dengan target penurunan prevalensi sebesar 14% pada tahun 2024. Masalah stunting dan berbagai kekurangan gizi lainnya dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan anak terhadap penyakit. Selain itu, stunting juga dapat menghambat perkembangan kognitif yang berdampak pada tingkat kecerdasan anak-anak (Badan Pusat Statistik dan Kementerian Kesehatan, 2023).
INSIST, aplikasi berbasis Android ini, dirancang untuk memantau perkembangan balita secara menyeluruh, memungkinkan deteksi dini dan penanganan kasus stunting dengan cepat dan tepat. Untuk mengimplementasikan solusi ini secara efektif, diperlukan uji coba yang mencakup masyarakat secara luas dan berjenjang.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga tahapan utama: tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir. Pada tahap awal, tim bekerja sama dengan mitra seperti Alodokter dan Danone Indonesia untuk mengumpulkan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan. Lima kecamatan di Kabupaten Bekasi dipilih sebagai lokasi pelaksanaan, yaitu Kecamatan Sukadami, Telaga Murni, Cibarusah, Sriamur, dan Sukatani. Tahap inti melibatkan kunjungan ke lima kecamatan tersebut untuk simulasi aplikasi INSIST melalui workshop, sosialisasi, pendampingan, dan pelatihan. Tahap akhir berupa evaluasi menyeluruh dari keseluruhan kegiatan.
Keberhasilan dari kegiatan ini diukur dengan meningkatnya pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan masyarakat Kabupaten Bekasi dalam memanfaatkan teknologi informasi di bidang kesehatan.
"Harapan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dalam pelayanan kesehatan, terutama dalam mengurangi kasus stunting," ungkap Zalina.
Respon masyarakat Kabupaten Bekasi sangat positif terhadap kegiatan ini, dengan dukungan yang kuat dari kunjungan pertama hingga selesainya kegiatan pengabdian masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H