Perselisihan Puasa Tarwiyah dan Arofah di Indonesia dan di Arab Saudi
Oleh : Hendri Cahyono
      Bulan Dzulhijah merupakan bulan ke 12 umat islam, bulan Dzulhijah memiliki beberapa julukan diantaranya bulan haji dan juga bulan qurban. Ibadah pada bulan Dzulhijah untuk umat islam yang sedang berada di Mekkah pastinya menunaikan ibadah haji dan umroh sesuai dengan rukun-rukunnya, sedangkan untuk umat islam yang tidak menunaikan ibadah haji maka disunnah kan melakukan ibadah puasa tarwiyah dan arofah .
      Puasa tarwiyah yang dilaksankan tanggal 9 Dzulhijah dan puasa arofah dilaksakan tanggal 9 Dzulhijah merupakan puncaknya ketika umat islam yang sedang wukuf di Arofah. Apakah ketika kita puasa di Indonesia sudah sudah sama dengan waktu di Arab Saudi? Mungkin ini pertanya yang menarik untuk kita bahas, sebagaimana bulan Dzulhijah 1445 H tidak sama antara di Indonesia dan Arab Saudi .
      Perselisihan Hari Arafah di Indonesia dan Arab Saudi memang menjadi kekhawatiran umat Islam di kedua negara. Di bawah ini penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaannya dan bagaimana masyarakat dapat mengikuti aturan yang sesuai.
      Hari Arafah merupakan hari istimewa dalam Islam yang diwujudkan dengan berpuasa dan menunaikan ibadah haji ke Arafah. Di Arab Saudi, Hari Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, sedangkan di Indonesia, Hari Arafah jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan waktu antara kedua negara. Arab Saudi terletak di sebelah barat Indonesia, sehingga fajar di Arab Saudi lebih awal dibandingkan di Indonesia.
      Tahun ini Arab Saudi mengumumkan Hari Arafah jatuh pada 16 April 2024, sedangkan di Indonesia jatuh pada 17 April 2024. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan waktu antara kedua negara. Ketua MUI KH Abdullah Jaidi menjelaskan perbedaan tersebut tidak menjadi masalah karena umat Islam di Indonesia sepakat Hari Arafah jatuh pada 17 April 2024.
      Perselisihan Hari Arafah di Indonesia dan Arab Saudi tidak akan menjadi masalah besar jika umat Islam di Indonesia mengikuti keputusan pemerintah Indonesia. Perbedaan waktu kedua negara ini disebabkan oleh perbedaan lokasi, sehingga umat Islam di Indonesia dapat mengikuti aturan yang benar dengan berpuasa dan menunaikan ibadah haji ke Arafah pada tanggal yang telah ditentukan pemerintah.
      Prof Thomas Djamaluddin, pakar hisab menjelaskan, perbedaan waktu ini disebabkan oleh perbedaan lokasi antara Arab Saudi dan Indonesia. Waktu subuh di Arab Saudi lebih awal karena letaknya di sebelah barat Indonesia. Oleh karena itu, Hari Arafah di Arab Saudi jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, sedangkan di Indonesia jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H