Tanda Kehadiran Satrio Piningit di Kota Bengkulu
Masih hangat dibicarakan berita di Desa Penanjung Panjang, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu tentang terjadinya hantaman meteor yang sangat keras pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2015 sekitar pukul 19.00 WIB, bertempat di Hutan Lindung Bukit Barisan.
Tidak jauh dari lokasi tersebut sekitar 60 km dari lokasi kejadian, tepatnya di Kelurahan Surabaya Kota Bengkulu seorang pengrajin batu akik berinisial “H” menemukan batu ajaib berwarna hijau.yang ketika digosok pada malam kejadian tersebut bergambar “Meteor jatuh ke bumi di hutan perbukitan yang berkabut asap”.
Menurut pengakuan “H”, pada tengah malam itu (26 Oktober 2015 pukul 23.30 WIB) tidak biasanya dia seperti dipaksa oleh suatu kekuatan mistis untuk mengasah batu warna hijau yang memang sudah lama dia simpan. Dengan mata setengah mengantuk dia mengikuti perintah kekuatan mistis itu, dan sangat mengejutkan “H” setelah diasah batu tersebut bergambar persis meteor jatuh ke bumi di hutan perbukitan yang berkabut asap, padahal sebelum diasah batu tersebut tidak bergambar sedikit pun. Hanya warna hijau sejenis akik badar yang didapatnya dari Kecamatan Puteri Hijau Bengkulu Utara. Gambar yang muncul sangat identik dengan kejadian hantaman meteor malam itu di Kabupaten Kepahiang dan musibah kabut asap yang melanda Sumatera dan Kalimantan.
Keesokan harinya tanpa disengaja menurut pengakuan “H” ada beberapa orang yang singgah ke rumah dan mengaku “orang pintar” untuk melihat batu tersebut. Sungguh suatu hal yang sangat mencengangkan bagi “H”. Menurut pendapat beberapa orang pintar tersebut batu ini sebagai pertanda akan hadirnya seorang Satrio Piningit di Indonesia. Entah apa hubungannya batu akik dengan Satrio Piningit tidak dijelaskan secara rinci oleh orang pintar tersebut.
Batu akik ini berukuran 66 x 42 x 8 mm, yang bermakna 66 kekuatan merestui seorang laki-laki berumur 42 tahun oleh 8 penjuru angin. Terdapat gambar yang identik sama di dua sisi depan dan belakang batu.
Pada sore harinya beberapa orang Kolektor batu akik terkenal di Kota Bengkulu juga datang melihat batu itu. Belum ada komentar dari kolektor terebut yang juga dikenal sebagai ahli batu di Kota Bengkulu. Sampai saat ini pemilik batu “H” tidak ingin ditampilkan fotonya di media karena takut terjadi hal-hal yang tidak baik.
ayooo cintai produk-produk asli Indonesia:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H