Masih tentang ketidakpuasan terhadap kompasiana mobile, saya yang sebelumnya dalam sehari mungkin bisa membuka kompasiana sampai 20 kali karena artikel yang ada di kompasiana menurut saya lebih aktual dan beragam dibanding laman berita lainnya , dan hal tersebut membuat saya merasa kecanduan untuk selalu membaca kompasiana.
Tapi setelah perubahan tampilan yang sering bikin gregetan karena saya sering kesulitan untuk mengklik berita dan jika menulis komen gagal terus. akhirnya intensitas buka kompasiana jadi jauh lebih berkurang. Paling dalam sehari hanya 3-5 kali itupun hanya sepintas, keasyikan membaca kompasian seolah hilang luntur.Tentu saja ini bersifat subjektif karena mungkin orang lain tidak mengalami hal seperti yang saya alami.
Untuk mengobati kekecewaan saya karena daya tarik kompasiana mobile luntur, saya kembali beralih ke Kaskus. Dan memang dulu sebelum jatuh cinta ke kompasiana, untuk baca berita yang beragam Kaskus adalah pilihan utama saya.Selain artikelnya beragam, juga riuh rendahnya para komentator jadi keasyikan tersendiri.
Kompasiana sebelum tampilan sekarang mempunyai keasyikan seperti kaskus, meski jika dilihat dari artikel 2 nya bedanya kalau kaskus kebanyakan hasil copast disertai link sumber sedang kompasiana adalah hasil tulisan asli para kompasianer yang perlu ruang untuk menampung ide dan pemikiran .
yaa pada akhirnya toh uneg2 inipun tak akan berarti apa-apa karena tak merubah kompasiana seperti yang saya inginkan, paling tidak orang yang membaca tahu bahwa saya nggak sreg dengan kompasiana sekarang, yang membuat Kaskus lebih me jadi pilihan utama ketimbang kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H