Oleh Hendri Nova
Bagi sebagian orang, kata ‘injeksi’ masih baru di telinga mereka. Apalagi jika disandingkan dengan kata ‘teknologi injeksi’. Kening mereka akan makin berkerut dan berguman ‘teknolgi apa pula itu’?
Di situs id.wikipedia.org didapat pengertian atau defenisi Injeksi bahan bakar. Ia merupakan sebuah teknologi yang digunakan dalam mesin pembakaran dalam, untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar.
Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin, bila dibandingkan dengan penggunaan karburator. Injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik. Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih. Tujuan utama pemakaian sistem injeksi sangatlah beragam. Beberapa tujuan pemakaian untuk motor antara lain untuk Efisiensi bahan bakar, performa, kemampuan untuk memakai bahan bakar alternatif, daya tahan,biaya awal, biaya perawatan, kemampuan untuk didiagnosa, kemampuan dioperasikan di mana saja dan tuning mesin. Keuntungan yang didapat pengemudi dari adanya mesin berteknologi injeksi, kendaraan menjadi lebih halus dan lebih respon mesin yang lebih bisa diandalkan karena adanya transisi throttle yang cepat. Kendaraan menyala lebih mudah, lebih tahan terhadap suhu ekstrem, meningkatkan interval perawatan kendaraan, dan meningkatkan efisiensi. Lebih jauh, mesin dengan injeksi tidak perlu dipanaskan terlebih dahulu seperti pada mesin karburator. Rasio antara bensin dengan udara di dalam mesin pasti akurat karena semuanya dikontrol untuk mendapatkan performa mesin terbaik, emisi, dan efisiensi. Banyak sistem injeksi bahan bakar modern yang sangat akurat, mereka menggunakan PID controller-kontrol yang didasarkan pada signal balik dari sensor oksigen, sebuah sensor mass airflow (MAF) atau manifold absolute pressure (MAP), sebuah sensor posisi throttle, dan minimal satu sensor di crankshaft atau camshaft untuk memonitor putaran mesin. Sistem injeksi bahan bakar dapat bekerja dengan cepat terhadap perubahan posisi throttle dan mengontrol jumlah bahan bakar yang dimasukkan sesuai dengan kemauan mesin sesuai dengan kebutuhan (misalnya engine load, suhu udara, temperatur mesin, level oktan bahan bakar, dan tekanan atmosfer.
Komponen sebuah injeksi elektronik
Gambar animasi dari penampang melintang sebuah injektor bahan bakar.
- Injektor
- Fuel Pump/Pompa bahan bakar
- Fuel Pressure Regulator
- ECM - Engine Control Module; termasuk sebuah komputer digital dan circuitry untuk berkomunikasi dengan sensor dan control output.
- Wiring Harness
- Berbagai macam Sensor (Beberapa yang penting dicantumkan disini.)
·Crank/Cam Position: Hall effect sensor
·Airflow: Sensor MAF, dan Sensor MAP
·Exhaust Gas Oxygen: Sensor oksigen, Sensor EGO, Sensor UEGO
Bagian utama dari sebuah sistem injeksi elektronik (EFI) adalah Unit Kontrol Mesin (Engine Control Unit/ECU), yang akan memonitor kegiatan mesin melalui berbagai sensor. Sensor-sensor ini akan dipergunakan oleh ECU untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diinjeksikan dan mengontrol mesin dengan cara memanipulasi jumlah air dan udara yang masuk. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung dari beberapa faktor seperti suhu mesin, kecepatan rotasi mesin, dan komposisi gas buang. Injektor bahan bakar ini biasanya tertutup, dan terbuka untuk menginjeksikan bahan bakar ketika ada listrik yang mengalir di gulungan solenoid. Motor-motor generasi baru Yamaha seperti Mio J (Injeksi) telah mengadopsinya. Tak hanya itu, varian baru bertema Mio Fino juga ikut meriahkan varian Yamaha bersamaan dengan Mio J. Skutik yang memiliki tagline 'Semakin Cepat Semakin Irit It's Magic' merupakan komitmen Yamaha untuk ikut masuk ke era injeksi. Mio J akan menjadi motor matik pertama Yamaha, dengan sistem pengabutan menggunakan sistem Fuel Injection (FI) terbaru atau disebut Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI). Mio J sudah memiliki teknologi Diasil Cylinder dan Forged Piston pada mesinnya. Dengan perpaduan tersebut, Yamaha mengklaim kalau motor ini mampu menampilkan performa tinggi dengan konsumsi BBM lebih irit 30 persen, dengan kelincahan sesuai reputasi Mio. "Dengan teknologi Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI). Mio mengalami perubahan performa. Dimana motor ini menjadi semakin cepat namun irit bahan bakar. Itu berkat Diasil Cylinder dan Forged Piston," kata Manager Technical Support Yamaha Motor Indonesia, Muhammad Abidin di Bandung, Kamis (26/1). Mio J menggendong mesin 4-langkah, 2 valve, SOHC, berpendingin kipas dan berkapasitas 113 cc yang digendong Mio J. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga hingga 7,75 PS di putaran 8.500 rpm dengan torsi puncak mencapai 8,5 Nm di 5.000 rpm. Selain memiliki performa yang cukup baik, Mio J sangat ringan (bobot 92 kg) dan minim getaran. "Kita lakukan tes, konsumsi bahan bakar Mio J bisa mencapai 52 kilometer per liter. Bahkan, 70 kilometer per liter dengan kecepatan rata pada 30-40 kilometer/jam," ungkap Abidin. Bila benar, ini jauh lebih irit dari Mio versi karburator yang hanya 45,6 kilometer per liter. Mio J juga dilengkapi fitur-fitur unggulan lainnya, seperti tempat duduk yang luas dan lebih panjang, lampu sein depan yang tajam seperti pandangan mata, speedometer baru dan bagasi luas. Pilihan lima warna, mulai dari putih yang menjadi tren warna terkini di dunia otomotif hingga hitam, biru dan merah. Tak sampai disitu saja, Yamaha Indonesia juga bakal menghadirkan. Mio SOUL baru yang kabarnya akan segera diluncurkan dengan mengadopsi teknologi injeksi Yamaha YMJET-FI yang mengandalkan air assist passage, 2 throttle valve dan idle speed control yang diyakini lebih hemat bahan bakar. Mio Soul Generasi baru seperti dirilis yamaha-motor.co.id dilengkapi system injeksi ini, hampir sama dengan perkembangan mio sporty ke mio soul lama. Mio Soul generasi baru memiliki spesifikasi yang tak jauh berbeda dengan Mio J yang terlebih dahulu diperkenalkan ke publik. Tak hanya dibekali teknologi injeksi ala Yamaha. Desain body dikabarkan bakal diubah menjadi lebih terlihat lelaki sehingga terlihat berkarakter dan tetap dengan posisi head lamp seperti versi terdahulu. Bocoran produk baru ini seolah membuat konsumen jadi tak sabar menunggu untuk segera merasakan teknologinya.
Yamaha sesuai dengan semboyannya ‘Semakin di Depan’ terus mengadopsi teknologi terbaru, sehingga membuat pengguna Yamaha lama ingin merasakan teknologi baru. Untuk itu, Yamaha sebaiknya memberi mereka fasilitas untuk mengadopsinya, mungkin melakukan penambahan.
Jika hal itu tidak dimungkinkan, baiknya diadakan purna jual sehingga terjadi pembaharus motor Yamaha secara besar-besaran ke teknologi injeksi. Inilah yang nantinya membedakan Yamaha denghan kompetitor lainnya, dengan adanya kesempatan bagi pecinta Yamaha untuk update teknologi terbaru yang lebih ramah lingkungan dan irit bahan bakar.
Program-program yang berpihak konsumen ini, akan menjadikan Yamaha produsen yang tiada banding dan tiada tanding. Yamaha juga akan dicap sebagai produsen motor ramah lingkungan dan bahan bakar, karena semua produknya terus dilekatkan teknologi terbaru.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H