Meski sudah merasakan makan tangan Casey, dua berandalan masih punya nyali adu otot. Namun kali ini, Casey tak punya rasa ampun. Dua berandalan mati dia bunuh. Kemudian dia pergi ke Thailand, tempat dulu ia menuntut ilmu.
Ia disambut dengan hangat. Casey pun ikut dalam beberapa latihan, meski ia sempat lepas kontrol saat latihan. Satu orang rekan seperguruan, hampir ia hajar sampai mampus.
Saat Casey dalam masa menenangkan diri, ia dikejutkan dengan rekan latihan yang tadi menggantikannya memetik buah, tewas dengan jeratan di leher. Lukanya sama dengan jejak bekas luka yang membuat Namiko tewas.
Dari Nakabara ia kemudian mendapat penjelasan asal muasal senjata yang membunuh Namiko dan rekannya. Ia mendapat nama Goro (Shun Sugata) yang merupakan musuh keluarga Namiko.
Berbekal niat ingin membalas dendam, rintangan hebat ia lalui untuk menghabisi Goro. Saat itu di Myammar, ia harus berhadapan dengan kaki tangan Goro yang ada di mana-mana sampai pihak militer.
Ia pun mendapat warisan banyak senjata ninja, bekas perang Jepang dengan Myammar dulunya. Berbekal senjata-senjata itu, ia berhasil memenggal kepala Goro.
Ia dengan sukses kembali ke perguruannya di Thailand. Saat minum teh dengan Nakabara, Casey dikejutkan dengan kenyataan yang harus ia terima. Amarah memuncak dan pertarungan satu lawan satu tak bisa dihindarkan.
Film besutan Sutradara Isaac Florentine sangat keren, terutama yang hobi film aksi dari awal sampai akhir. Bisa dikatakan hanya ada sedikit jeda untuk percakapan, dan selebihnya pertarungan ala ninja dan ilmu-ilmu beladiri keren.
Meski ada sedikit adegan dewasa, Isaac tidak menyajikannya secara vulgar. Namun tetap saja film ini hanya aman ditonton kalangan dewasa saja. Adegan kekerasan dalam film, tentunya tak baik bagi perkembangan jiwa anak-anak. Hendri Nova
Jenis : Action
Pemain :Scott Adkins, Vithaya Pansringarm, Ron Smoorenburg
Sutradara : Isaac Florentine