Mohon tunggu...
Sufrial Hendri
Sufrial Hendri Mohon Tunggu... Arsitek, Staff Pengajar (Dosen) -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golput Menang Pilkada

11 Desember 2015   12:07 Diperbarui: 11 Desember 2015   12:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partisipasi pemilih di Pilkada pada Rabu 9 Desember 2015 sangatlah rendah antar 50-70%. Tentu saja keberhasilan atau kesuksesan penyelenggaraan pilkada patut dipertanyakan ketika partisipasi pemilih sangat rendah (Golput).

Tingkat partisipasi pemilih sangat mengkhawatirkan. Ting­gi­nya angka golput menjadi pemenang dipicu oleh beberapa faktor untuk meng­gu­na­­kan haknya menentukan pemimpin di negeri ini. Pem­­batasan sosialisasi/kampanye sebagaimana yang di­atur Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No­mor 7 Tahun 2015 telah menyebabkan sosialisasi ten­tang keberadaan Pilkada beserta calon kepala daerah jauh melorot. Atau calon yang ada tidak memenuhi syarat bagi para calon pemilih, karena calon hanya mewakili suara partai politik bukan mewakili suara pemilih yang diinginkan masyarakat setempat.

Dari pantau penulis di Kota Medan tingkat partisipasi masyarakat pada pilkada 9 Desember 2015, sangat rendah. Sebab, persentase angka pemilih hanya 24,2 persen persen. Sedangkan yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golongan putih (golput) mencapai 75,8 persen.

Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah dan KPU untuk mempermudah persyaratan calon Independen sehingga dapat maju menjadi salah satu calon Walikota/Bupati dan Gubernur dimasa yang akan datang tanpa didukung partai politik yang ada, karena buruknya citra partai di negeri ini. Dan partai politik dapat mengevaluasi perubahan kondisi politik di Indonesia, bukan hanya mengedepankan ego dan apatis terhadap aspirasi rakyat...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun