Mohon tunggu...
Hendri L Tobing
Hendri L Tobing Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya tidak mendefinisikan siapa diri saya. Mungkin, saya adalah seorang peminat sains, sejarah, seni, teknologi, dsb. Mungkin bisa dikatakan bahwa pekerjaan saya adalah menulis dan membaca dsb. Akan tetapi, saya bukanlah sekedar itu semua dan terbatasi oleh definisi itu semua. Blog: hendriltobing.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mencari Ide Dimana, Dimana, Dimana?

10 Januari 2012   15:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Huruf-huruf yang ada dalam aksara bahasa Indonesia hanya 26 biji. Merangkai huruf-huruf itu menjadi tulisan yang menarik bukanlah perkara yang gampang. Si penulis haruslah memiliki ide brilian agar kumpulan huruf itu berubah menjadi tulisan yang bermakna dan bermanfaat. Masalahnya, tidak semua orang memiliki ide bagus sehingga harus mencari ide di suatu tempat. Di mana? Di mana? Di mana?

Pertama, di televisi. Televisi adalah bisnis 'ide' bernilai ratusan milyar rupiah. Orang-orang yang terlibat di dalam produksi acara di TV juga bukan orang sembarangan. Mereka adalah orang-orang yang superkreatif.

Itulah sebabnya, banyak ide yang bisa kita dapatkan dari kotak ajaib ini. Dari acara kuis, iklan, film, acara debat, dan sebagainya. Namun harus dicatat: jangan lama-lama.Menonton televisi terlalu lama artinya mengurangi waktu kita untuk menulis. Bukankah kita hanya perlu beberapa ide saja? Setelah Anda dapatkan, segeralahtuliskan.



Kedua, di buku. Untaian kata, kalimat, paragraf, dan ilustrasi yang ada di buku adalah ide-ide matang. Ide tersebut telah diuji, dikurangi, ditambahi, dipoles, dan diedit. Dalam satu buku kita dapat temukan beberapa ide besar. Kita dapat temukan lebih banyak ide-ide kecil di tiap bab. Lebih jauh lagi, kita akan menemukan banyak ide yang lebih detil di tiap paragraf.

Tidak punya anggaran untuk membeli buku? Baca saja buku lama! Periksa kembali rak buku, apakah ada buku yang selama ini terlewatkan, tak sempat atau tak selesai dibaca. Apabila semua buku tersebut telah habis dibaca, tidak ada salahnya untuk membaca kembali. Sudut pandang kita saat membaca pertama kali dan kedua kali pasti akan berbeda, karena pengetahuan kita kian hari kian bertambah.

Ketiga, di saat jalan-jalan. Jalan-jalan tidak mesti ke mal. Bisa saja sengaja muter-muter kota naik angkot. Atau cobalah ke rumah sakit. Jalan kaki pun bisa dilakukan. Di sepanjang jalan, kita akan menjumpai banyak poster, baligo, stiker, dan berbagai atribut. Semua itu juga merupakan ide, walaupun tak semua ide itu bagus.

JK Rowling mendapatkan ide cerita Harry Potter juga di jalan. Beliau mendapatkan ide bernilai milyaran dollar itu saat berada di dalam sebuah kereta api menuju London. Seperti yang ia katakan, “ Tiba-tiba ide tentang Harry muncul begitu saja dalam pikiran saya. Saya tidak dapat memberi tahu Anda mengapa atau apa yang memicunya.... Tapi, saya melihat ide tentang Harry dan sekolah penyihir secara umum. Saya tiba-tiba memiliki ide dasar mengenai seorang anak laki-laki yang tak tahu siapa dirinya, tak tahu bahwa ia adalah seorang penyihir, sampai datanglah surat undangan untuk masuk ke sekolah penyihir. Saya... belum pernah sedemikian tertariknya pada sebuah ide seperti saat itu! “ Ia pun memutuskan untuk menulis idenya.

Keempat, di toilet atau kamar mandi. Di saat otak kita normal beraktivitas, terkadang ide-ide brilian tidak muncul. Justru di saat kita berada dalam kondisi rilekslah, ide-ide itu muncul. Contohnya adalah Archimedes. Beliau mendapatkan ide tentang rumusan tentang hukum Archimedes justru saat mandi, bukan di saat bekerja.

Kelima, di internet. Informasi di internet sangat berlimpah. Barangkali beberapa hal yang ada di dunia maya bisa menginspirasi Anda?

Keenam, apakah Anda punya ide, di mana lagi ide dapat ditemukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun