Mohon tunggu...
Hendra Yeo
Hendra Yeo Mohon Tunggu... profesional -

Sharing Story, Concern, and Idea www.hendrayeo.com www.coneydesign.com www.coneyhoney.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Rahasia Menjadi Lebih Kaya Bukan Lebih Miskin

9 November 2013   12:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:23 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman saya si Nico dalam catatan cerita saya yang berjudul “Mengapa Sulit Menjadi Orang Kaya” tiba-tiba saja menelepon dan mengajak bertemu kembali setelah 2 tahun menghilang entah kemana. Selama menghilang tersebut, saya dengar dia sudah naik pangkat yang lumayan dalam karirnya, bahkan sudah pula punya mobil. Saya ikut senang mendengarnya, mungkin karena kesibukannya dia lama tak mencari saya lagi. Maka sewaktu si Nico ingin bertemu kembali, saya berpikir bakal dapat ‘kangtaw’ nih.

Penampilan Nico yang saya kenal 2 tahun lalu telah berubah. Dia tampak lebih perlente, kemeja rapi berdasi, sepatu mengkilap, di kantung kemeja terselip ballpoint merk terkenal pula. Rambutnya tak awut-awutan lagi karena bukan turun dari motor ataupun ‘tertindas’ helm. Namun, ada 1 yang tak berubah….wajahnya kusut seperti 2 tahun lalu. “Aku lagi ‘krisis keuangan’ nih!”tandasnya. Setahu saya, gajinya sekarang berkisar 10 juta rupiah, bandingkan 2 tahun lalu yang 4 juta rupiah. Bukannya harusnya dia lebih leluasa mengatur keuangannya dengan perbedaan yang besar tersebut. Kog bisa?

Cerita punya cerita, setelah gajinya meningkat, keinginannya pun ikut meningkat. Merasa mempunyai ruang keuangan yang lebih besar, Nico mulai tertarik memenuhi keinginan-keinginan yang baru. Dia mulai mengganti handphone dengan smartphone keluaran terbaru (dengan kredit tentunya), tablet pc supaya keliatan lebih keren (kredit lagi), sepatu mahal, tas kulit seperti para bos. Dan terakhir dia ‘memaksakan diri’ memiliki mobil ‘murah’ LCGC karena tergiur DP murah dan cicilan murah.

Terdengar seperti kebanyakan kita bukan? Kita sudah terlalu sering mengikuti si keinginan. Ingin gadget keluaran terbaru, tv baru, computer baru, motor baru, mobil baru. Bahkan sering kali, kita ‘membohongi’ diri sendiri untuk memenuhi keinginan kita. “Ah…cukup kog gajiku untuk membayar cicilan handphone baru, paling aku mengurangi makan siangku”. Atau seperti Nico, dengan perbedaan gaji sebesar 6 juta dibanding 2 tahun lalu, namun cicilan-cicilan kredit yang membebaninya dari keinginan-keingainan baru melebihi surplus gaji tersebut.

Semalam, saya kebetulan menonton talk show di salah satu TV swasta. Disitu diceritakan, seorang anak perempuan berusia sekitar dua belas tahun harus menghidupi ayahnya yang cacat karena sakit dan seorang adiknya yang masih kecil. Sebut saja Siti namanya, dia terpaksa meninggalkan sekolah demi menghidupi ayahnya yang perlu berobat dan adiknya yang diharuskannya tetap sekolah. Siti bekerja sebagai buruh menghias sandal dengan upah Rp.1000 (seribu rupiah) perkodi dan menjual bensin eceran dengan keuntungan Rp.500 (lima ratus rupiah) perliter.

Penghasilannya hanya Rp.5000 (lima ribu rupiah) perhari. Saya sampai menitikkan airmata melihat tayangan itu…saya bersimpati padanya. Namun dari semua hal yang sangat inspiratif tersebut, saya ‘tercerahkan’ oleh suatu kenyataan bahwa SITI dapat menghidupi mereka bertiga hanya dengan penghasilan Rp.150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) saja selama sebulan. Bayangkan dan Bandingkan dengan kita???

Tayangan tadi malam menguatkan tekad saya sebelumnya bahwa saya harus berusaha keras untuk “Minimize Your Expenses” (Minimalkan Pengeluaranmu) dalam hidup saya, sehingga saya tiap tahun akan menjadi LEBIH KAYA bukan LEBIH MISKIN dari sebelumnya.

Semoga bermanfaat….(Hendra Yeo)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun