Mohon tunggu...
Hendra Wijaya
Hendra Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Saya salah satu siswa Kolese Kanisius.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Indonesia dalam Krisis Harga! Peran Start-up dalam Menjaga Iklim Bisnis

27 April 2024   20:54 Diperbarui: 27 April 2024   20:55 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fahum.umsu.ac.id/

Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada krisis harga yang kian memprihatinkan. Kenaikan harga bahan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan telur, telah membebani masyarakat, khususnya mereka yang berada di golongan bawah. Situasi ini memicu kekhawatiran akan stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.

Krisis harga ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Gangguan Rantai Pasokan Global

Pandemi COVID-19 yang belum mereda masih terus mengganggu rantai pasokan global, menimbulkan kelangkaan bahan baku dan melonjaknya harga barang impor. Situasi ini menjadi tantangan serius bagi pelaku bisnis, yang harus secara kreatif mencari solusi untuk menjaga kelangsungan usaha mereka di tengah ketidakpastian yang terus berlangsung.

2. Kenaikan Harga Energi

Konflik geopolitik yang tengah berkecamuk terus mendorong lonjakan harga energi global, dengan dampak langsung pada kenaikan harga bahan bakar dan biaya produksi. Ketidakstabilan ini memberikan tekanan tambahan bagi pelaku bisnis yang sudah berjuang keras untuk mengatasi tantangan ekonomi yang telah diperburuk oleh pandemi COVID-19.

3. Kondisi Cuaca Ekstrem

Bencana alam seperti banjir dan kekeringan yang sering melanda sejumlah wilayah di Indonesia juga ikut merusak hasil panen dan mengganggu distribusi barang, yang pada gilirannya memperparah krisis harga yang sedang berlangsung. Tidak hanya menyebabkan kerugian materiil yang besar, tetapi juga menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat dan pelaku bisnis di tingkat lokal maupun nasional.

https://www.cnnindonesia.com/
https://www.cnnindonesia.com/

Krisis harga ini membawa dampak negatif yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia. Kenaikan harga bahan pokok telah mengurangi daya beli masyarakat, yang berdampak pada peningkatan angka kemiskinan dan risiko kekurangan gizi. Selain itu, situasi ini juga berpotensi memicu inflasi dan melambatkan pertumbuhan ekonomi.

Di tengah gelombang disrupsi digital yang semakin meluas, peran start-up di Indonesia menjadi semakin penting dalam menjaga iklim bisnis yang kondusif dan membantu masyarakat menghadapi krisis. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diimplementasikan oleh start-up:

1. Membangun Platform E-Commerce yang Terintegrasi dengan Rantai Pasok

Platform e-commerce yang tidak hanya mengutamakan transaksi jual-beli, tetapi juga terintegrasi secara menyeluruh dengan rantai pasokan, menjadi solusi inovatif yang mampu memberdayakan produsen lokal untuk memasarkan hasil panen mereka secara langsung kepada konsumen. 

Strategi ini tidak hanya memotong rantai pasokan yang panjang, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menekan kemungkinan kenaikan harga.

2. Mengembangkan Teknologi Agritech Berbasis Kecerdasan Buatan (AI)

Teknologi agritech yang menggabungkan kecerdasan buatan (AI) menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan. Melalui pemanfaatan AI, teknologi ini mampu melakukan analisis mendalam terhadap kondisi tanah dan cuaca, memungkinkan petani untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk dan pestisida secara lebih efisien.

3. Menyediakan Layanan Keuangan Mikro Berbasis Teknologi Finansial (Fintech)

Start-up fintech dapat memberikan akses layanan keuangan yang lebih inklusif kepada masyarakat yang kurang mampu. Ini bisa berupa pinjaman modal usaha dengan bunga rendah, layanan e-wallet untuk memudahkan transaksi keuangan, dan bantuan keuangan darurat, untuk membantu mereka mengatasi krisis.

4. Membangun Platform Crowdfunding yang Inovatif

Platform crowdfunding tidak hanya bisa digunakan untuk mengumpulkan dana membantu masyarakat terdampak bencana alam, tetapi juga bisa dikembangkan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal yang terdampak krisis.

Penutup

Dengan berkolaborasi dengan pemerintah, akademisi, dan pelaku bisnis lainnya, perusahaan rintisan (start-up) di Indonesia mampu menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tantangan krisis harga dan memperkuat ekosistem digital yang lebih tangguh serta berkelanjutan.

Peran strategis yang dimainkan oleh start-up dalam menjaga stabilitas iklim bisnis dan mendukung masyarakat dalam mengatasi krisis ini memiliki signifikansi yang tak terbantahkan. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi secara efektif, start-up mampu memberikan kontribusi yang besar dalam membangun Indonesia yang lebih makmur serta memiliki ketahanan pangan yang kuat.

https://fahum.umsu.ac.id/
https://fahum.umsu.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun