Inovasi Pompa Air Tenaga Surya untuk Irigasi Pertanian berbasis Internet of Things (IoT) merupakan  prototype yang telah kami kembangkan selama kurang lebih satu tahun.
 Alat ini bertujuan untuk membantu petani menghemat biaya operasional pompa air yang selama ini menggunakan listrik atau bahan bakar fosil.
Dengan teknologi ini, petani dapat mengontrol pompa air secara remote melalui aplikasi Lawamena, yang kami kembangkan.Â
Alat ini juga dilengkapi dengan sensor kelembaban tanah, sehingga dapat melakukan penyiraman secara otomatis sesuai kebutuhan tanaman.
 Selain itu, proses pemupukan juga dapat dilakukan secara otomatis, dengan begitu dapat mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual.
Keberadaan alat ini memberikan kemudahan bagi petani untuk bekerja lebih fleksibel dan efisien, sehingga mereka bisa meningkatkan hasil pertanian dan nilai ekonomi mereka.
Maluku Access to Renewable Energy Support), yang bertujuan untuk mendukung pengembangan sektor energi terbarukan di Maluku. Melalui kompetisi Genius yang diadakan NZMATES, tim kami berhasil mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan prototipe ini.Â
Proyek ini didanai oleh NZMATES (New Zealand -Proses pengembangan alat ini memakan waktu sekitar satu tahun, dimulai pada akhir 2023 dan berakhir pada November 2024.
Tim PengembangÂ
Di balik pengembangan alat ini, terdapat Stevi Ilela, ketua tim kami yang merupakan alumni Program Studi Teknik Mesin dengan peminatan Elektro, Fakultas Teknik. Tim kami terdiri dari lima orang, semuanya adalah alumni Universitas Pattimura:
- Martin Salakory:Â Pengembang aplikasi Android, alumni Teknik Mesin dengan peminatan Informatika.
- Excellion Soplero: Desainer prototipe. Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
 Hendra Wattimena dan Ekaristi Rupilu: Manajemen proyek, keduanya alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
Latar Belakang Pengembangan
Proyek ini terinspirasi oleh kondisi petani di Maluku, selain itu banyak di antara dari tim kami memiliki latar belakang orang tua petani .Â
Kami melihat bahwa petani di Maluku masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal tingginya biaya operasional untuk mengairi lahan mereka. Selain itu, sebagian besar petani masih mengandalkan metode manual untuk penyiraman tanaman.
Untuk itu, kami melakukan survei di salah satu lahan pertanian di Poka Perumnas, Kota Ambon, dan bertemu dengan Bapak Labadong, Ketua Kelompok Tani Rajawali.Â
Dalam diskusi tersebut, beliau mengungkapkan bahwa biaya listrik dan bahan bakar untuk pompa air menjadi beban berat bagi petani.Â
Proses penyiraman yang masih dilakukan secara manual juga menjadi salah satu kendala.Dari masalah-masalah ini, tim kami terinspirasi untuk merancang alat yang dapat mengatasi tantangan tersebut.Â
Penggunaan energi terbarukan, khususnya energi surya, kami tawarkan sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Pemanfaatan energi matahari tidak hanya dapat mengurangi biaya produksi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Respon Petani dan Harapan Kedepan
Bapak Labadong, selaku pemilik lahan dan ketua kelompok tani Rajawali, menyampaikan apresiasi terhadap prototipe yang kami buat.Â
"Dengan adanya prototipe ini, saya sebagai petani merasa sangat terbantu. Penyiraman dan pemupukan yang dilakukan secara otomatis lewat aplikasi di ponsel sangat memudahkan kami. Selain itu, alat ini juga menghemat biaya listrik yang selama ini sangat tinggi," ujarnya.
Walaupun prototipe ini telah menunjukkan hasil yang positif, kami menyadari bahwa masih banyak pengembangan yang perlu dilakukan.Â
Kami berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat memberikan perhatian lebih pada inovasi ini, agar teknologi ini dapat diterapkan lebih luas dan memberikan manfaat bagi petani, khususnya di Maluku.
Inovasi Pompa Air Tenaga Surya berbasis IoT ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani di Maluku untuk mengatasi masalah biaya operasional yang tinggi serta meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam pertanian. Kami berharap, kedepannya, alat ini bisa terus dikembangkan dan diadopsi secara lebih luas oleh petani di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H