Binar rembulan memantul di balik altar
Terpancar rindu bergetar, perlahan pudar
Petir berlayar menyambar kabar
Dia yang telah lama tak didengar
Kembali muncul pada surat kabar
Kenangan itu derdesir diseret nestapa yang berkobar
Ku teguk segelas kopi di dalamnya ada mimpi
Sepi meniduri ilusi menghempaskan jemari pada jahitan diksi
Pilu itu kian berlalu
Dari hulu rindu, tersipu malu disapu lautan biru
Daku mulai layu, dirayu pada cemburu yang gaharu
Pelangi menjura
Rinduku tercura
Dia yang niskala meremukan  dada
Menghanyutkanku hingga ujung cerita
Senyumanmu yang raum kapankan kupetik
Lembayung matamu biarkan ku ketik menjadi cerita
Agar kelak disore yang indah
Semua itu akan ku kisahkan pada etalase yang indah
Makariki, 23 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H