Prabowo Subianto selalu gagal menjadi Presiden Republik Indonesia karena ada beberapa faktor. Pertama, ia tidak memiliki cukup dukungan politik.Â
Meskipun Prabowo telah membangun karier politiknya selama bertahun-tahun, ia tetap tidak memiliki cukup dukungan dari partai politik dan elit politik di Indonesia.Â
Kedua, Prabowo selalu kalah dalam pertarungan politik. Selama bertahun-tahun, Prabowo telah berjuang untuk mendapatkan suara mayoritas warga Indonesia, namun ia selalu kalah dalam pemilu terakhir.
 Ketiga, Prabowo tidak berhasil membangun cukup kepercayaan dari warga Indonesia. Ia telah mencoba untuk menarik orang-orang untuk mendukungnya, namun ia tidak berhasil menyatukan warga Indonesia di balik satu visi, dan tidak berhasil menjadi pemimpin yang dipercaya.Â
Oleh karena itulah Prabowo selalu gagal menjadi Presiden Republik Indonesia. Prabowo telah mencoba untuk meningkatkan popularitasnya dengan berbagai cara, termasuk menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesannya dan berbagai kampanye politik. Namun, ia tetap tidak berhasil menyatukan pemilih di Indonesia.Â
Akhirnya, Â Prabowo tidak berhasil meningkatkan kesadaran elektorat tentang platform politiknya atau menarik dukungan dari berbagai golongan.Â
Prabowo juga mengalami faktor lain yang membuatnya gagal menjadi Presiden Republik Indonesia. Ia telah menghadapi berbagai kritik yang berasal dari berbagai pihak, termasuk para ahli politik dan pejabat pemerintah yang mengkritik kepemimpinannya.Â
Ini telah membuat Prabowo memiliki citra yang buruk di mata warga Indonesia sehingga mengurangi kesempatan baginya untuk menjadi Presiden.Â
Akhirnya, kegagalan Prabowo untuk menjadi Presiden Republik Indonesia pada akhirnya disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang berbeda. Meskipun ia telah berusaha untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, tetapi ia tidak berhasil mencapai tujuannya. Prabowo harus belajar dari kesalahannya dan menemukan cara yang lebih efektif untuk menyatukan warga Indonesia di balik satu visi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H