Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bima Lampung Sebut Megawati "Janda" dan Hina Presiden Soekarno, Generasi Z Minim Etika?

27 April 2023   16:49 Diperbarui: 27 April 2023   18:25 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 TikToker Bima Yudho Saputro menjadi topik perbincangan setelah salah satu unggahannya yang menyebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan sebutan janda. Video TikToker yang sebelumnya sempat menjadi viral mengkritik Pemprov Lampung tersebut kemudian dirujak netizen karena dianggap pernyataanya dengan menyebut mantan presiden kelima tersebut dengan kata-kata tidak pantas dan masuk kerana privat beliau.

Bukan hanya itu dalam videonya juga, Bima menghina presiden pertama Soekarno dengan kata ma*pus. Jelas apa yang dilakukanya tersebut sangat tidak beretika.

Bima memang dikenal sebagai sosok pemuda yang begitu gencar mengkritik pemerintah dengan kata-katanya yang kasar sebagai ciri khasnya. Terutama ketika dia mendadak viral mengkritik pemprov lampung.

Kita semua harus sepakat dengan apa yang dilakuakan Bima dalam mengkritik pemerintah, namun jika menyerang personal serta mengkritik dengan tidak beretika ini jelas melangkar adab dan norma yang berlaku.

Padahal kita ketahui Bima merupakan mahasiswa yang saat ini berkuliah di luar Negeri, bukanya makin berilmu makin bijak. Malah makin berilmu makin melunjak serta tidak punya etika.

Kita sepakat jika mengritik adalah cara terbaik generasi dalam memperbaiki sistem yang ada, namun etika perlu dikedepankan dalam menyampaikan pendapat.

Kebebasan setiap orang dalam berbicara dilindungi oleh undang-undang, akan tetapi jika menghina mantan presiden serta seorang ploklamator yang telah berjuang memerdekakan bangsa ini apakah pantas?

Apa yang dilakukan oleh Bima mencerminkan minimnya etika Generasi Z, kita harus tetap menghargai orang yang lebih tua. Jangan kemudian berlindung dibalik kata sopan santun tidak membuat negara ini maju.

Sesungguhnya itu adalah kemunduran sesungguhnya jika etika, sopan dan santun tidak dikedepankan. Lawan dan berantas koruptor, kita bebas mengkritik pejabat akan tetapi kita perluh bijak dalam mengkritisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun