Pejabat pemerintah kerap mendapatkan berbagai keuntungan sebagai hasil dari pekerjaan mereka. Namun, tak sedikit pula dari mereka yang menggunakan hak dan keuntungan yang mereka miliki untuk berfoya-foya.Â
Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan berpamer harta. Pamer harta adalah suatu tindakan dimana seseorang menunjukkan kemampuan ekonominya kepada orang lain.Â
Hal ini biasanya dilakukan oleh pejabat pemerintah yang sudah memiliki berbagai macam harta yang bisa diperlihatkan. Pamer harta ini bisa diwujudkan dengan berbagai cara, misalnya dengan membeli barang mewah seperti mobil dan perhiasan emas.Â
Pemerintah juga sering memamerkan kekayaan mereka dengan cara membeli properti mewah, seperti rumah atau apartemen. Bahkan, ada juga yang memamerkan harta mereka dengan cara melakukan perjalanan mewah ke luar negeri.Â
Tentu saja, pamer harta oleh pejabat pemerintah ini sangatlah tidak etis. Dengan menggunakan uang yang seharusnya digunakan untuk memajukan rakyat dan menyelesaikan masalah-masalah sosial, pejabat pemerintah justru menggunakannya untuk berfoya-foya. Pamer harta juga dapat menimbulkan rasa iri di antara orang-orang yang melihatnya. Hal ini dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan menimbulkan kebencian sosial.
Oleh karena itu, pejabat pemerintah disarankan untuk menggunakan uang dan hak yang mereka miliki dengan bijaksana. Sebaiknya, mereka menggunakannya untuk memajukan rakyat dan mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Dengan begitu, pejabat pemerintah dapat menjadi contoh yang baik dan menginspirasi orang lain untuk menggunakan harta dengan bijaksana.Â
Pamer harta dapat menimbulkan kesan negatif atau positif. Dilihat dari sisi psikologi, pamer harta bisa menimbulkan banyak masalah. Di bawah ini, kami akan menjelaskan beberapa dampak psikologis dari pamer harta. Pertama, pamer harta dapat menimbulkan rasa sombong dan arogan.Â
Orang-orang yang sering memamerkan harta dan kekayaan mereka mungkin merasa superior dan lebih baik dari orang lain. Hal ini dapat menimbulkan masalah di antara orang-orang di sekitar mereka yang merasa mereka tidak dihargai. Kedua, pamer harta dapat menimbulkan rasa cemburu dan iri hati. Orang-orang yang tidak memiliki harta atau kekayaan yang sama bisa merasa cemburu terhadap orang yang memamerkannya.Â
Hal ini dapat memicu perselisihan di antara teman, keluarga, dan orang lain yang berinteraksi dengan orang yang memamerkannya. Ketiga, pamer harta dapat menimbulkan ketidakpuasan. Orang yang suka memamerkan harta dan kekayaan mereka mungkin merasa tidak puas dengan apa yang mereka miliki. Mereka mungkin terus membeli barang baru, meskipun mereka tidak benar-benar membutuhkannya, hanya untuk tetap menjaga status mereka.Â
Keempat, pamer harta dapat menimbulkan rasa takut. Orang yang tidak memiliki harta atau kekayaan yang sama bisa merasa takut dengan orang-orang yang memamerkannya, karena mereka merasa bahwa orang-orang tersebut memiliki lebih banyak kekuatan dan kendali daripada mereka.Â