Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelecehan Seksual Kepada Laki-laki dengan Modus Konten Prank Tempel Payudara Wajarkah? Talitha Pavita Beri Klarifikasi

4 Februari 2023   04:11 Diperbarui: 4 Februari 2023   04:12 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tangkap Layar@ApongGo

Talitha Pavita, yang lebih akrab disebut Talpav, mendapat banyak kecaman dari netizen akibat video prank-nya yang viral di akun TikTok @talpqv_. Di dalam video tersebut, Talpav terlihat mendekatkan tubuhnya secara erat kepada pria-pria yang diajak ngobrol secara acak. Netizen menyatakan bahwa konten yang ia buat bisa dikategorikan sebagai pelecehan seksual, hingga ia mengunggah video klarifikasi untuk membuat penjelasan. 

Konten video prank Talitha Pavita menjadi topik pembicaraan ramai di publik setelah viral di media sosial. Di dalamnya, Talitha dikritik karena mendekatkan tubuhnya kepada orang yang ditanya secara acak. Banyak orang yang menudingnya melakukan pelecehan seksual. Ia pun menjelaskan bahwa tujuannya hanya untuk prank semata.

Tak sedikit warganet mengkritik konten tersebut karena dianggap berbau pelecehan seksual terhadap laki-laki. Meskipun demikian, Talpav menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud untuk melakukan aktivitas yang melebihi dari konteks prank-nya.

"Guys gue Talpav, gue di sini mau ngomongin tentang konten gue yang lagi rame. Di sini gue dikritik dari berbagai pihak dan platform yang katanya gue nempelin payudara gue ke orang yang lagi gue prank," ujar Talitha pada video klarifikasi dikutip Kamis (2/2/2023).  
Talpav mengakui bahwa tujuannya bukan untuk membuat konten yang menyebabkan tindakan pelecehan, melainkan bertujuan untuk berkomunikasi lebih erat dengan orang yang dia ajak berbicara. Ia mengaku jika perbedaan tinggi badan membuatnya terlihat berusaha untuk menonjolkan bagian payudaranya.  

Ia juga mengakui bahwa konten yang dibuatnya didasari oleh salah satu konten kreator dari luar negeri, yang bertujuan untuk meningkatkan interaksi dengan lawan bicara. 

Sebenarnya jika dilihat saksama dalam videonya tersebut jelas itu merupakan pelecehan seksual. Banyak orang menganggap pelecehan seksual hanya untuk wanita semata, seakan bagi pria diangap biasa-biasa saja. Pelecehan seksual terhadap laki-laki merupakan bentuk pelecehan seksual yang melibatkan seorang laki-laki sebagai korban yang meliputi berbagai jenis tindakan seksual yang tidak diinginkan, termasuk berbicara secara tidak senonoh, menyentuh, memperlihatkan gambar atau video, mengirim pesan seksual, atau bahkan menyerang fisik. Ini merupakan bentuk pelecehan seksual yang jarang diperhatikan. Tindakan seperti ini melanggar hak asasi manusia dan menyebabkan korban mengalami stres dan trauma yang parah.

Tampak dalam video  Talitha Pavita seakan ingin menyandarkan payudaranya kepada pria-pria yang dia temui tersebut, akibatnya kelihatan mereka merasa tidak nyaman karena ulahnya tersebut.

Tindakanya tersebut jelas bisa dipidana karena dengan sadar melakukan modus pelecehan terhadap laki-laki. Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi atau mengarah kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif seperti malu, marah, benci, tersinggung dan sebagainya pada diri individu yang menjadi korban pelecehan tersebut.

Tentu apa yang dilakukan oleh Talitha Pavita dalam videonya tersebut merupakan tindakan pelecehan yang perluh dihukum jika merujuk pada aturan yang berlaku.

 Jika bicara kembali soal kesetaraan gender maka kita akan menekan pada  konsep persamaan hak dan kesempatan antara perempuan dan laki-laki. Konsep ini berusaha untuk menghilangkan perbedaan gender yang dianggap sebagai tidak adil antara masing-masing gender. Perbedaan ini meliputi perbedaan dalam hak-hak asasi, kesempatan, pendidikan, pekerjaan, pengakuan, pengakuan, dan banyak lagi. Konsep ini juga menekankan pada kesetaraan hak dan kesempatan bagi semua orang tanpa membedakan jenis kelamin. Hal ini berarti bahwa semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, harus diperlakukan secara adil dan sama.

Itu berarti di mata hukum jika bicara soal pelecehan baik kepada laki-laki maupun perempuan maka harus diberlakukan adil dan sama. Pelecehan seksual tidak bisa dianggap biasa jika itu terjadi terhadap laki-laki. sebagai manusia laki-laki juga punya harkat dan martabat yang perluh di junjung tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun