Ditumbangkan oleh wakil tunggal putra Thailand Kunlavut Vitidsarn yang merupakan peringkat delapan dunia membuat Anthony Sinisuka Ginting harus kandas dan tidak bisa lanjut ke babak final
Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat tersebut harus menyerah karena kalah dua game dari lawanya 25-27, 15-21 pada pertandingan di KD Jadhav Indoor Hall, Sabtu (21/1) malam WIB.
Duel mereka berdua lebih banyak diwarnai dengan jual beli smes. Pertandingan yang berlangsung selama 58 menit tersebut berlangsung sengit, Vitidsarn tampil memukau dia begitu berani meladeni permainan net Ginting dan tak gentar saat dibawa adu drive dan smes.
Kekalahan ginting tersebut  merupakan kekalahan ketiga dari 5 pertemuaan saat menghadapi
Vitidsarn. Kekalahan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia tersebut tak lepas dari insiden putusnya senar raket.
Disaat point-point kritis senar ginting harus putus. Sampai empat kali raketnya putus. Kalu saja senar ginting tak putus mungkin dia bisa menang. Lantaran dengan putusnya senarnya membuat perfroma menurun.
"Cuma senar raket saya putus di poin-poin kritis. Sampai empat kali senar raket putus. Padahal seharusnya kalau senar tak putus, saya bisa mendapatkan poin dan bisa mempengaruhi performa lawan," jelas Ginting usai pertandingan
Peraih medali perunggu Olimpiade 2020 itu tak bisa memungkiri pertandingan melawan Vitidsarn cukup keras, alot dan butuh perjuangan untuk mendapatkan poin demi point.
 Jalanya Pertandingan
Tampil percaya diri di gim pertama Ginting tampil begitu impresif. Dia mampu memanfaatkan celah-celah lawan yang dia temukan saat mengembalikan bola dan berhasil menuai point.
Tak heran jika dia unggul lebih dahulu 6-1. Tapi Kunlavut mampu mengatasi ketertinggalan dengan mencetak empat point berturut-turut.
Sebaliknya upaya Ginting tersebut dilakukan sehinga masih unggul dengan jarak lima point pada interval gim pertama.