Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Fenomena Remaja SCBD dan Ketersediaan RTH di Perkotaan

18 Juli 2022   05:29 Diperbarui: 22 Juli 2022   08:15 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua remaja putri berlatih gerakan tari modern sembari berjemur di bawah terik mentari pagi di ruang terbuka hijau di kawasan Tanah Kusir, Jakarta (9/7/2021) (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Kawasan SCBD merupakan singkatan dari Sudirman Central Business District. Kawasan ini adalah suatu kawasan bisnis yang terletak di Jakarta Selatan, DKI Jakarta. 

Kawasan SCBD tersebut terdiri dari berbagai bangunan, mulai dari perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel-hotel, kondominium, hingga tempat hiburan. 

Baru-baru ini kawasan tersebut menjadi begitu viral di media sosial terutama di TikTok dan Instagram. Hal ini disebabkan lantaran banyaknya video wawancara para konten kreator bersama para anak muda yang nongkrong di sana.

Kemunculan remaja-remaja SCBD menarik perhatian masyarakat. Penampilan mereka begitu eksentrik nan kekinian seakan mengikuti trend karyawan SCBD yang terkenal dengan gaya penampilan mereka yang fashion trendi dan juga modis. Bahkan, beberapa dari mereka memiliki begitu banyak popularitas yang tinggi dan kini dikenal bak selebriti, sebut saja Roy dan Jeje. 

Singkatan SCBD yang tadinya Sudirman Central Business District, saat ini dipelesetkan menjadi Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok lantaran anak-anak yang nongkrong di kawasan tersebut kebanyakan berasal dari empat daerah tersebut.

Para remaja dengan gaya pakaian mereka yang begitu unik tersebut mengakses Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan menggunakan transportasi publik. 

Rata-rata mereka menuju kawasan SCBD dengan menggunakan KRL Commuter Line supaya bisa sampai di Dukuh Atas dan turun di Stasiun Sudirman, yang kemudian membuat kawasan Terowongan Kendal dan juga Taman Dukuh Atas menjadi lebih hidup dan sangat begitu meriah.

Sumber: Kempalan.com 
Sumber: Kempalan.com 

Di sini saya tidak ingin menyoroti keberadaan anak-anak tersebut. Namun, saya lebih tertarik melihat ketersediaan RTH yang ada sebagai tempat ruang publik di mana mereka berkumpul untuk melakukan interaksi sosial.

Sebenarnya, seberapa pentingkah keberadaan RTH di suatu kota? Lantas apakah kota-kota di Indonesia sudah menyediakan ruang terbuka hijau yang cukup bagi masyarakat, ataukah justru masih sangat jauh dari kenyataan yang dibutuhkan?

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan RTH?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun