Organisasi bagi mahasiswa sangat susah dilepas pisahkan, ibaratkan dua sisi koin yang saling berhubungan, dalam dunia kampus kita akan menemukan banyak sekali organisasi dengan visi misi dan tujuan berbeda. Jika dulu saat duduk di bangku SMP dan SMA kamu hanya mungkin mengenal dua organisasi populer di masa sekolah yaitu OSIS (organisasi siswa intra sekolah) dan pramuka.
Beda halnya di dunia kampus, kamu akan menemukan banyak sekali organisasi, mulai dari yang eksternal sampai internal, ideologi serta tujuan dari organisasi di dalam dunia kampus juga berbeda-beda.
Akan tetapi, bagi sebagian mahasiswa organisasi di kampus tidak begitu penting, benarkah demikan? Bagi mereka yang bukan anak organisasi menganggap kalau mengikui organisasi hanya buang-buang waktu saja.
Sedangkan bagi mereka yang anak organisasi, menganggap bahwa dengan berorganisasi mereka akan mendapatkan banyak ilmu  serta pengalaman yang tidak akan didapatkan di dalam kelas. Lalu bagaimana? Apakah tim yang pro-organisasi lebih benar, ataukah tim yang kontra mengikuti organisasi yang lebih benar?
Terlepas dari pro dan kontra, saya terlebih dahulu ingin menggambarkan keadaan organisasi mahasiswa saat ini, apalagi di masa pandemi sekarang, agar kalian terutama para mahasiswa baru atau calon mahasiswa yang ingin masuk ke jenjang perguruan tinggi bisa melihat gambaran terkait dunia organisasi.Â
Dunia Organisasi Kampus yang Penuh Dinamika
Organisasi di dunia kampus saat ini boleh dikatakan sedang mati suri, pandemi membuat segala aktivitas terhenti, hal tersebut membuat mahasiswa jarang datang ke kampus akibatnya banyak organisasi yang tidak berjalan dengan baik.
Terlebih lagi dalam tubuh organisasi di kampus terutama bagi organisasi  external, banyak sekali terjadi yang namanya dualisme kepemimpinan, ketua-ketua versi masing-masing bertebaran dimana-mana. Lantaran berbeda pendapat, organisasi yang awalnya satu akibatnya terpecah belah menjadi dua, bahkan ada yang sampai 3, hal tersebut akibat egoisme serta sarat akan kepentingan individu serta kelompok.
Saat dilantik begitu meriah, pidato ketum berapi-api, eh pas selesai para anggota pada tersesat hilang arah dan tujuan, organisasi seperti kehilangan taringnya tak berguna sama sekali, hanya sekedar ajang pencitraan semata di media.