Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengulik Tradisi Timba Ikan Nasi dari Negeri Makariki yang Masih Tetap Dilestarikan

13 Februari 2022   12:01 Diperbarui: 15 Februari 2023   14:20 3610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maluku dikenal sebagai daerah kepulauan yang dikelilingi oleh lautan, masyarakatnya banyak hidup di pesisir pantai, ketika kita berkunjung ke Maluku kita akan menemui banyak sekali permukiman yang ada di sekitaran pantai. 

Hal tersebut kemudian membuat banyak sekali tradisi tumbuh berkembang seputar kehidupan pesisir, terutama terkait dengan bagimana masyarakatnya melestarikan budaya menangkap hasil laut terutama ikan secara bersama-sama.

Cara mereka menangkap ikan terkesan unik karena dilakukan secara bersama-sama pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, di Negeri Haruku terkenal dengan "sasi ikan lompa".

Kemudian di Kepulauan Kei,  terdapat tradisi menangkap ikan yang diberi nama Wer Warat yang mana merupakan cara mencari ikan di laut dengan membuat lingkaran. Serta di Negeri Makariki ada yang namanya tradisi timba ikan nasi.

Rumah adat baileo Negeri Makariki (Sumber: Dokumen Pribadi)
Rumah adat baileo Negeri Makariki (Sumber: Dokumen Pribadi)
Makariki sendiri merupakan salah satu negeri (desa) yang berada di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah tepatnya Kecamatan Amahai, berjarak beberapa kilometer dari pusat Kota Masohi. Terletak tepat di pesisir pantai dengan mayoritas masyarakat disana memeluk agama Kristen Protestan.

Apa Itu Ikan Nasi?

Gambar Ikan Nasi (Sumber: Facebook Leo Wattimury dan Ranier Frento)
Gambar Ikan Nasi (Sumber: Facebook Leo Wattimury dan Ranier Frento)
Ikan nasi sendiri merupakan salah satu jenis ikan yang bisa kita temui di perairan Negeri Makariki, ikan nasi merupakan  sejenis ikan puri (Anchovy) akan tetapi sedikit berbeda dengan ikan puri. Ikan nasi memiliki ukuran  sangat kecil, oleh karena bentuknya kecil menyerupai butiran nasi maka ikan tersebut diberi nama ikan nasi.

Ikan ini biasa ditemui di muara air tawar, menurut masyarakat setempat ikan tersebut merupakan anak ikan air tawar yang biasa mereka sebut dengan "ikan mol". Pada waktu-waktu tertentu ikan ini akan turun ke air asin atau sekitar muara  untuk bertelur, kemudian anak-anak dari ikan inilah yang ditemui sebagai ikan nasi.

Biasanya masyarakat dapat menemuinya pada muara-muara tertentu seperti muara Ruata, Aminahano dan Uruael. Telur dari ikan mol sangatlah banyak, ketika waktunya menetas maka lahirlah ribuan bahkan jutaan ikan nasi. Ikan-ikan kecil ini biasanya akan berenang di sekitaran muara secara bergerombolan.

Ikan Nasi Sebagai Berkat dari Tete Manis

Gereja Pniel Makariki (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gereja Pniel Makariki (Sumber: Dokumen Pribadi)
Dalam setahun ikan nasi naik 2-3 kali, ikan nasi biasanya akan muncul setiap pertama kali tiap tahunnya pada akhir bulan April maupun Mei-Juni bertempatan dengan "Kenaikan Isa Almasih".

"Kalo su mau dekat-dekat gereja basar, lia kalo su ujang-ujang sadiki siap tango-tango skali jua, lah jaga-jaga ikan nasi"

"Kalau sudah dekat perjamuan kudus, terus hujan sudah mulai turun gerimis, maka siap tango-tango (alat tangkap ikan nasi), lalu siap-siap panen ikan nasi" (terjemahan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun