Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ekspolitasi Perasaan

2 Februari 2021   20:04 Diperbarui: 2 Februari 2021   20:07 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyumanmu laksana senyawa berbahaya
ditatap merusak mata
dihirup merusak dada
dibiarkan merengut nyawa

Nona..
Jika hati ini bisa diekstrasi
mungkin akan banyak sekaliresidu-residu rindu
yang mengendap didasar kalbu

rindu itu kini menjadi abu
ditelan oleh waktu
 namun tak kunjung mempertemukan dua hati
yang saling mencintai

Kini cintaku ditebang
perasaanku mulai tumbang
rindu yang ada dalam dada kau ekspolitasi secara keji
kemudian kau tinggal pergi
tanpah permisi

Nona
Jangan kau samakan perasaan ini seperti hutan
kau ibarat infestor
yang datang menghancurkan hutan  seenaknya
kemudian pergi tanpa permisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun