Kita dilahirkan dengan bakat yang berbeda, talenta dimiliki oleh kita berbeda-beda, ada yang bisa menyanyi dengan suara yang begitu merdu, ada  yang bisa menulis dan merangkai kata-kata indah, ada pula yang pandai melukis. Kemampuan kita dengan orang lain tidak sama tetapi ada kemapuan-kemapuan yang sangat perlu untuk kita  ketahui serta dikembangkan apalagi sebagai seorang anak muda, kemapuan yang sangat perlu untuk dikembangkan untuk anak muda yakni Public speaking dan Menulis, mengapa kedua hal ini begitu penting?.Â
Sukarno pernah menyampaikan, berbicaralah seperti orator, dan menulislah layaknya seorang jurnalis. Sebagai generasi muda yang nantinya menjadi seorang pemimpin, akan sangat mudah untuk kita menyuarakan gagasan jika kedua kemampuan ini kita miliki, dengan suara kita pada saat berbicara akan membuat orang terinspirasi dan dengan rangkaian kata-kata yang dikeluarkan dari dalam isi kepala kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan akan menghipnotis setiap mata yang membacanya.Â
Dan pada artikel kali ini penulis akan membahas mengenai bagimana caranya untuk menulis bagi seorang pemula. Kemudian akan muncul ribuan pertanyaan dibenak kita Apa itu menulis?, Mengapa Kita harus menulis?, Apa manfaat menulis?,Bagi mana caranya menulis?, Untuk apa kita harus menulis?, Seberapa pentingnya sehingga kita harus menulis? dan masi banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari masing-masing kita tentang menulis.
Lalu apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan menulis. Menulis adalah aktivitas menyampaikan pesan dengan menggunakan tulisan sebagai media, (Suprano dan Yunus,2007:4). Menulis adalah perpaduan antara hati, pikiran  dan perasaan yang berkolaborasi melahirkan rangkain kata yang dapat memberikan nutrisi untuk otak, dengan menulis kita akan menyajikan berbagi informasi dan gagasan yang kita miliki kemudian dituangkan lewat tulisan yang akan memberikan informasi menambah wawasan untuk kita sebagai penulis dan untuk para pembaca.
Menulis merupakan aktivitas yang secara ilmiah terbukti memberikan banyak sekali manfaat, hal ini dibuktikan dengan penelitan yang dilakukan oleh James W Pennebaker di University of Texas, Austin, ia telah melakukan experimen tentang aktivitas menulis selama bertahun-tahun, dengan tujuan untuk menyembuhkan.Â
Pennebaker, saat diberi kesempatan untuk menelusuri tentang gejolak emosionalnya, mereka cenderung jarang sakit serta mengalami perubahan fungsi kekebalan tubuh, Hal ini disebabkan oleh aktivitas sel-sel kekebagalan tubuh yang dikenal dengan T-lymphocytes ini bisa diperkuat dengan aktivitas menulis.
Ada beberapa alasan mendasar mengapa kita harus menulis, memang kita tak harus menjadi penulis masing-masing orang harus mengembangkan bakat yang dimiliki akan tetapi menulis menjadi kemampuan yang paling penting untuk diasah, seorang anak muda perlu mempunyai skill menulis walaupun kita pintar setinggi langit kalo tidak bisa menulis, menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan maka kita akan dilupakan oleh sejarah, hal ini seperti dikataan oleh Pramoedya Ananta Toer seorang sastrawan kebanggaan Indonesia, Beliau mengatakan: "Percuma seseorang memiliki ilmu setinggi langit, tanpa menulis, ia akan dilupakan oleh sejarah".Â
Jadi jika kamu sebagai anak muda jika tidak ingin dilupakan oleh sejarah maka marilah mulai untuk menulis. Masi dengan pertanyaan yang sama mengapa kita harus menulis? kita menulis karena ada beberapa alasan seperti:
Menulis untuk meyakinkan pembaca
Menulis untuk memberikan informasi kepada pembaca
Menulis untuk menyatakan dan memperkenalkan diri penulis kepada pembaca
Menulis untuk menyampaikan pesan kepada pembaca
Menulis untuk memudahkan pembaca memahami suatu topik yang dibahas
Ada beberapa bentuk-bentuk tulisan yang perlu kita ketahui sebelum membahas lebih lanjut. Pada umumnya tulisan dibagi atas dua jenis fiksi dan non fiksi, tulisan fiksi merupakan karangan tulis berupah karya sastra, sedangkan no fiksi merupakan tulisan yang dapat dipertangungjawab kebenaranya, berupa fakta dan data yang disajikan untuk pembaca. Contoh dari tulisan  fiksi seperti: Novel Cerita Pendek, Fiksi Mini, Roman, Naskah Drama, Puisi, dan Pantun. Sedangkan contoh non fiksi seperti: Essay, Resensi, dan Karya Ilmiah.
Untuk membuat seseorang agar bisa menulis hanya ada tiga cara, yakni mulai menulis, menulis, dan menulis. Kita hanya harus memulai untuk bisa menulis, mulailah menulis dengan kata-kata yang sederhana tak perlu dengan diksi-diksi yang bagus, atau menggunakan bahasa tinggi-tinggi cukup dengan menulis apa yang anda pikirkan kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan, kegiatan ini perlu dilakukan secara terus menerus agar skill kamu dalam menulis perlahan-lahan akan semakin bagus, ibarat pedang akan tajam jika terus menerus diasah.