Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa di Malam Natal

24 Desember 2020   10:31 Diperbarui: 24 Desember 2020   10:38 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay

Bunyi petasan sedikit menghiasai malam ini bunyi-bunyi itu bersahut-sahutan seketika berhenti sejenak disaat bunyi lonceng berbunyi
tiga kali bunyi lonceng gereja terdengar
semua yang sibuk di luar rumah berhenti sejenak

Pukul Duabelas Kosong-kosong
Jalana raya begitu kosong
semua orang duduk diam dalam rumah
Ayah, Ibu dan Anak-anak duduk manis melingkar
mengangkat satu dua lagu pujian
"malam kudus.. sunyi senyap"
setelah itu Ayah berdiri
memberi sedikit nasehat, lalu menaikan doa-doa kepada ilahi
ucapan syukur dan selamat natal
setelah itu saling berpelukan
bermaaf-maafan
semua itu sudah jadi tradisi
turun temurun

Natal kali ini masih sama
dirumah-rumah masih tercium bau kue natal
walau tak sesedap tahun sebelumnya
pohon-pohon natal masih ada di dalam rumah
walalu tak seindah pohon natal tahun lalu
orang-orang masih saling bermaaf-maafan
adik kaka, sanak saudara saling menangisi
yang bertengkar suda baikan
walau setelah itu masih saja berbuat ulah

Natal kali ini masih sama
pesta pora dengan minuman keras
mabuk-mabukan sana-sini
Natal kali ini masih sama
jadi ajang pamer-pameran baju baru
jadi ajang pamer-pameran rabut lurus
jadi ajang bertobat untuk jadi orang kudus
setelah itu berbuat dosa terus

Natal kali ini masih sama
berdoa,bernyanyi berkumpul bersama keluarga
tapi disetiap rumah doa-doa yang dipanjatkan terdengar  hampir sama
semoga tahun depan corona akan segera berakhir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun