Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mahasiswa Abadi Mencari Jati Diri

16 November 2020   01:37 Diperbarui: 20 November 2020   08:51 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay

Pagi itu Doni menarik napas legah, lantaran hari ini adalah hari yang paling bersejarah dalam kehidupanya, di hari ini dia akan diwisudakan, setelah sekian lama menunggu, dia sendiri menghabiskan masa studinya selama 8 tahun 3 bulan 21 hari, hampir saja dia di DO dari kampus, lantaran terlalu lama kulia, adik-adik tingkatnya suda banyak yang wisuda teman-teman angkatanya apa lagi, semua suda wisuda dan sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, hanya dia sajalah yang masih betah bertahan dikampus  menjadi juru kunci sejarah, sebagai seorang mahasiswa abadi. Dosen-dosen serta pegawai di fakultasnya suda tidak asing lagi dengan wajanya semua mengenali dirinya.

Di kamar kosnya yang begitu sempit dia tak kuasa menahan air mata, sekali-kali mengucapkan syukur kepada sang kuasa. Doni  adalah anak yatim Ayahnya sudah meninggal sejak dia masih kelas 3 SD,  dia hanya hidup bersama ibu dan ke-3 adiknya. Sebagai anak laki-laki  yang tua di keluarganya, Doni mau tidak mau harus mengganti posisi ayahnya sebagai tulang pungung keluarga.

Singkat cerita Doni pun ke kampus untuk mengikuti acara wisuda tanpa ada yang menemani dirinya dia hanya seorang diri, ibunya sedang sakit dikampung jadi tidak bisa datang untuk menyaksikan acara wisdua anakanya. Sedangkan wisudawan yang lain diantar oleh sanak saudra mereka ayah, ibu serta kerabat lainya. 

Waktu yang ditunguh-tunggu tiba Rektor membaca lulusan --lulusan terbaik, ada yang lulus 3 tahun setengah dengan IPK 4,00 ada yang lulus 4 tahun dengan IPK 3,98. Tiba saatnya Doni untuk maju untuk diwisudakan MC membaca IPK doni tak ada istimewa sama sekali dibandingkan dengan wisudawan yang lain. "Doni Marten mahasiswa faultas teknik program studi teknik mesin, masa studi 8 tahun 3 bulan 21 hari, lulus dengan IPK 2,80". setelah Mc membaca, Doni kemudian maju untuk diwisudkan dan kemudian kembali ketempatnya.

 Selesai wisuda  semuanya sibuk foto sana sini sebagai kenang-kengan, sedang Doni lebih memilih kembali ke kosannya.
Lima tahun suda berlalu, Doni kini sudah menjadi seorang pengusaha dibidang otomotif, dia sudah mempunyai perusahaan sendiri.

Setelah dia selesai wisuda dia tidak memilih untuk menjadi PNS atau berkerja dengan pemerintah, tetapi dia lebih memilih bekerja sebagai seorang wirausaha, berbekal ilmu yang dia dapatkan di kampus maka dia membuka usaha kecil-kecilan lama-kelamaan usaha tersebut semakin maju hinga ada investor yang datang menawar kerjasama denganya untuk membuka perusahaan. 

Kini Doni sudah menjadi orang yang kaya raya, kehidupanya berebda jauh dengan dulu, walau kaya dia tak pernah sombong, dia sering membagikan apa yang dia miliki kepada orang  yang kesusahan.

Walalu dia lulus kulia lama dan mendaptkan IPK yang rendah, bukan berarti dia tidak punya mimpi untuk bisa menjadi orang yang sukses, sebenarnya dia bukan bodo, tetapi yang membuat kulianya lama adalah dia sering  bolos kulia untuk  berkerja demi membantu keluarganya, dan juga biaya hidupnya di kos. Dikampus dulu teman-teman mengenalnya sebagai anak yang malas, setiap dosen masuk pasti saja Doni tidak ada dikelas. 

Hal inilah yang menghabat proses perkulihaahanya menjadi lama. Namun nasip orang siapa yang tau kini dia tak lagi menjadi orang susah, walau bukan lulus dengan perdikat Cumlaude akan tetapi dia bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan mampu mempekerjakan para sarjana lainya dan lulusan terbaik dikampus untuk menjadi kariyawan.

Ada pesan-pesan moral yang bisa kita petik dari cerita singkat ini, kesuksean seseorang tidak ditentukan dari berapa cepat dia wisuda berapa besar nilai IPKnya, tetapi dari berapa besar kita mampu untuk bisa berjuang, bertahan dan berusaha.

Jika hari ini kamu hanyalah mahasiswa yang mempunyai Ipk dibawa standar, walau kamu belum-belum wisuda, dan teman-temanmu yang lain suda duluan wisuda dan bekerja, maka kamu tak perlu berfikir bahwa kamu tidak punya masa depan. Bangkitlah tunjukan pada semua orang bahwa perjuanganmu tidak akan sia-sia kamu akan menjadi seorang yang sukses dikemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun