Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setop Menyebarkan Aib Orang

9 November 2020   09:45 Diperbarui: 9 November 2020   09:55 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini dunia maya sedang digemparkan dengan video syur mirip artis tanah air Gisella Anastasia mantan istri dari gading marten, sejak kemunculan video tersebut namanya tiba-tiba trending di mana-mana, video tersebut telah beredar luas di dunia maya, entah awalnya bermula dari siapa yang menyebarkan video tersebut. 

Video tersebut pun telah membuat  kontroversi dari berbagi pihak, banyak yang pro kontra mengenai keaslian video tersebut. Namun semua itu tidak penting bagi saya, karena pada tulisan saya kali ini, saya ingin untuk menjelaskan kepada kawan-kawan bawasanya jangan sekali-kali menyebarkan aib orang, seperti yang banyak kita lihat di media sosial ada orang-orang yang memposting foto ataupun video orang lain yang melakukan hal tak senono kemudian mempertontonkan dan menjadikan itu sebagai bahan lelucon, setelah itu menyebarkan luas kemana-mana, foto mamupun video mesum yang tertangkap kamera maupun yang sengaja di sebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab begitu cepat viral di media sosial. 

Apakah cara yang dilakukan itu di benarkan? secara undang-undang hal tersebut sangatlah bertentangan, seseorang yang menyebarkan  video yang mengandung pornografi bisa terjerat hukuman penjara maksimal 12 tahun atau denda Rp 6 miliar, hal ini diatur dengan pasal 27 UU ITE yang mengatur mengenai pendistribusian konten bermuatan asusila atau pencemaran dan pemerasan atau pencemaran. 

Dalam konteks Hukum jelas-jelas perilaku yang dilakukan dalam hal pencemaran nama baik orang  dalam bentuk konten yang bermuatan asusila sangat dilarang, apalagi dalam konteks Agama, pastinya sangat-sangat dilarang keras oleh agama!!!

Sebagai pemeluk agama kristen saya melihat hal ini dalam konteks kekristenan saya, dalam injil matius 3:7 berbunyi demikian: " Mengapa engkau melihat  selumbar di mata saudaramu. sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui", ayat ini mengajarkan kita untuk tidak boleh melihat dosa dari orang lain karena kita sama-sama manusia yang berdosa.  

Kita bukanlah makhluk yang sempurnah anda dan saya adalah manusia pendosa, manusia yang sama-sama membuat dosa, cuman saja cara kita berbuat dosa berbeda-beda.

Ketika kita menyebarkan aib orang, maka kita sendiri sudah berdosa. Jangan jadi manusia yang munafik dan sok suci seakan-akan ketika menyebarkan aib orang lalu diri anda seakan-akan paling benar dari mereka. 

Mungkin hari ini aib yang anda lakukan sedang tertutupi, tapi tidak tau kalo suatu saat aib tersebut terbongkar bagimana perasaan anda?... jika anda ada pada posisi orang yang anda sebarkan abinya bagimana perasaan anda? bagimana perasan keluarga anda? pastinya anda sangat tertekan. 

Jika kita menemukan atau pun mengetahui aib seseorang jangan sekali-kali untuk menyebarkan dan menceritakanya kepada orang lain, biarkan itu menjadi rahasia anda, diam dan  tak perlu untuk disebar luaskan. 

Biarkan lah itu menjadi pelajaran untuk anda supaya tidak melakukan hal-hal tersebut, petiklah hikmat dari setiap peristiwa yang ada, jadilah orang yang bijak terutama dalam hal bermedia sosial. 

Sekian dan terima kasih, semoga tulisan saya yang sederhana dan campur aduk ini bisa mengingatkan dan mengajari kita untuk tetap menjaga privasi orang lain dan diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun