Mohon tunggu...
hendra tua
hendra tua Mohon Tunggu... -

seorang pengapdi, tinggal di pulau numbing, sebuah pulau kecil di kepulauan riau,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

percakapan kasat mata

6 September 2011   18:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:11 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang anda fikirkan…sebuah kalimat Tanya yang selalu dilayang kan setelah memasukan psword dan menekan enter. Entah kenapa kali ini pertanyaan itu seperti menyindirku, apa yang kupikirkan selama ini sehingga kegelisahan datang mengajak masalah. Fikiran ku hari ini telah dikejutkan oleh sesuatu…aku lupa bahwa masih ada organ tubuhku yang membutuhkan sentuhan khusus, organ ini yang bisa memberikan kebahagiaan, kesenangan dan ketenangan…..

bukan ..bukan oragan yang itu tetapi hati.

Hati…sudah sangat lama dia terabaikan…sudah sangat lama ia tidak diberikan apa yang ia butuhkan. Hingga percakapan itu terjadi:

 

Hati : Apa yang kau fikirkan selama ini hingga kau sangat melupakan ku. ?

Otak : aku mencoba membawa kita kedepan yang lebih cerah…

Hati : dengan keputusan mu sendiri tanpa mempertimbangkan aku?

Otak : aku..aku…(menjadi ragu karna hati sangat perasa)

Hati : oleh ulah mu sekarang aku yang menderita. ( sesaat hati merasa kosong )

Otak : …murkalah..aku tak akan menghalangi mu ataupun berlalu dihadapan kebencian mu. Tapi jangan tinggalkan aku bersama kesombongan, kumohon.

aku menyesal..aku salah…dan sekarang aku kalah…tapi tolong jangan palingkan wajah mu…

Hati : sesal kata mu..hahaha…sekarang kau membawa ku kedalam kesunyian.

 

otak : (terdiam)

Hati : (terdiam)

Otak : (terdiam)

Hati : (terdiam)

Otak : lalu apa yang harus aku lakukan..

Hati : hmh….sekarang fikirkan lah…gunakanlah kesombongan mu

Otak : ….

Hati : kau belum sadar juga…

Otak : ….

Hati : kita harus kembali..kita harus kembali pada Nya, sudah terlalu lama kita melupakan Nya. Bagi Nya tak ada kata terlambat…

Hati : i..iya kau benar, akupun rindu pada ALLAH.

 

Percakapan itu akhirnya terhenti…karena tiba-tiba mata datang,

mata : kalian apakah juga sudah lupa padaku…aku sangat lelah..aku ingin tertidur sebentar, supaya subuh nanti aku dapat membangunkan kalian dan kuantar menemui Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun