Mohon tunggu...
suhendra sunarsa
suhendra sunarsa Mohon Tunggu... -

mau tau banget lu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Beruntung atau Tidak Beruntung?

18 Juni 2013   08:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:51 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu desa kecil di Kepulauan Jepang, hiduplah seorang kakek dan cucunya. Mereka berdua hidup bahagia ditemani oleh seekor kuda betina. Mereka hidup berkecukupan dengan penghasilan dari penyewaan jasa tenaga kuda untuk transportasi di desanya.

Suatu senja di hari yang hujan, tiba - tiba kuda betina ini terlepas dari ikatan dan akhirnya lari meninggalkan rumah si kakek. Besok harinya, para tetangga datang ke rumah si kakek dan mengucapkan turut bersedih akan hilangnya si kuda betina tersebut. Sang Kakek berkata "Beruntung atau tidak beruntung ? Saya juga tidak tahu".

Selang beberapa hari kemudian, hal yang tidak diduga terjadi. Si kuda betina kembali ke rumah si kakek, tetapi tidak itu saja, ternyata si kuda betina ini membawa seekor kuda jantan yang sangat gagah dibelakangnya. Si Kakek dan cucunya sangat bahagia. Keesokan harinya, datanglah kembali para tetangga dan mengucapkan selamat untuk si kakek karena sangat beruntung mendapatkan kuda jantan yang gagah tersebut. Sang kakek kembali berucap "Beruntung atau tidak beruntung ? Saya juga tidak tahu".

Setelah bertahun - tahun mereka si kakek dan cucunya hidup dalam kelimpahan karena 2 ekor kuda tersebut, suatu hari cucunya tersebut terjatuh dari kuda jantan tersebut ketika sedang mengantar pesanan dari kota ke desanya. Tak lama setelah si cucu sampai di rumah, datanglah kembali para tetangganya untuk mengucapkan turut berduka untuk kejadian yang menimpa cucunya. "Beruntung atau tidak beruntung ? Saya juga tidak tahu" kata kakek itu kembali.

Empat hari setelah si cucu terjatuh, tiba - tiba datanglah utusan pemerintah ke desa tersebut untuk menyampaikan titah kaisar, bahwa seluruh laki - laki yang berumur antara 10tahun sampai 40tahun harus ikut membantu Jepang untuk melawan musuh di medan perang. Si cucu yang pada saat itu berumur 14 tahun seharusnya ikut berperang, tetapi karena kakinya sedang masa penyembuhan akibat terjatuh dari kuda maka si cucu tidak perlu ikut berperang. Dan setelah kejadian itu mereka berdua, si kakek dan cucunya hidup bahagia di desa kecilnya tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun