Mohon tunggu...
Hendra Sulo
Hendra Sulo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas victory sorong

Saya berpikir maka saya ada ~Rene Descartes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Karya Tulis Semakin Terabaikan? Sebuah Refleksi di Kalangan Mahasiswa

7 November 2024   21:00 Diperbarui: 8 November 2024   03:23 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah dinamika perkembangan dunia pendidikan dan teknologi, karya tulis baik dalam bentuk esai, artikel ilmiah, maupun opini---semakin terabaikan oleh mahasiswa. Di kampus-kampus, karya tulis yang dulunya menjadi bentuk kontribusi intelektual yang paling penting kini kalah bersaing dengan cara-cara ekspresi yang lebih visual dan instan. padahal sejatinya sebagai kaum intelektual yang kerap dianggap sebagai agen perubahan, diharapkan memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat. Ini menimbulkan pertanyaan mendasar: mengapa minat mahasiswa terhadap karya tulis semakin menurun? Bagaimana kita bisa merefleksikan fenomena ini dan mencari solusi untuk mengembalikan tradisi menulis yang kritis dan mendalam?

1. Salah Memilih Organisasi

      Organisasi merupakan jalan utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, selain daripada ilmu yang didapatkan dari intra kampus itu sendiri. baik dalam segi komunikasi, kepemimpinan, berargumen, sampai pada jangkauan sosial. sejauh ini banyak kalangan mahasiswa yang asal masuk organisasi tanpa melakukan aktivitas yang memadai  didalamnya. misalnya   melalui Penulisan karya Ilmiah, sebagai bentuk perkembangan berproses dalam organisasi itu sendiri, yang bila mana kita di haruskan untuk melihat isu-isu yang sedang terjadi di lingkungan sosial dan mengekspresikan semuanya lewat tulisan.

2. Budaya Instan dan Dominasi Konten  Cepat

       Perubahan drastis dalam cara kita mengonsumsi informasi telah menjadi salah satu penyebab utama mengapa karya tulis semakin terabaikan. Mahasiswa masa kini hidup dalam lingkungan yang didominasi oleh teknologi digital dan media sosial. Mereka lebih terbiasa mendapatkan informasi secara cepat dan instan, seperti dari postingan singkat di Google, Instagram, video di TikTok, atau di Twitter. Platform-platform ini mendorong penyebaran informasi secara singkat dan langsung, sehingga tidak banyak memerlukan proses analisis dan refleksi yang mendalam.

Berbeda dengan menulis sebuah karya yang membutuhkan proses berpikir kritis dan terstruktur, sembari melihat persoalan atau isu-isu sosial yang ada.

3. Kurangnya Dukungan dan Penghargaan

      Kurangnya dukungan institusi dalam mendorong budaya menulis juga turut berperan. Di banyak kampus, kesempatan bagi mahasiswa untuk menulis dan mempublikasikan karya mereka semakin terbatas. Padahal, publikasi karya tulis mahasiswa seperti di jurnal kampus, majalah ilmiah, atau situs web universitas dapat menjadi motivasi besar bagi mahasiswa untuk aktif menulis. Sayangnya, platform-platform seperti itu semakin jarang tersedia, atau hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang terlibat dalam penelitian akademik tingkat lanjut.

Selain itu, minimnya apresiasi terhadap tulisan mahasiswa juga mempengaruhi motivasi mereka. Tanpa adanya penghargaan atau pengakuan yang jelas terhadap karya tulis, mahasiswa merasa usahanya tidak dihargai. Hanya sedikit kampus yang memberikan penghargaan atau publikasi khusus untuk artikel, opini, atau karya tulis ilmiah dari mahasiswa. Padahal, apresiasi dan pengakuan adalah faktor penting yang dapat meningkatkan semangat berkarya.

4. Tantangan di Era Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun