Mohon tunggu...
Hendra Cahyadi
Hendra Cahyadi Mohon Tunggu... PNS -

Manusia yang ingin terus berkembang\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Balada Seorang Pemimpin

31 Agustus 2015   21:49 Diperbarui: 31 Agustus 2015   21:49 2132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto www.rmol.co

 

Kalau ada pemimpin yang baik, jarang ada yang memuji. Tapi kalau seorang pemimpin melakukan satu kesalahan (padahal biasa pada manusia), maka caci maki akan berhamburan dari para kritikus. Itulah nasib seorang pemimpin.

2 orang atau lebih suatu kumpulan manusia seharusnya ada 1 yang menjadi pemimpin. Tepatlah kalau ada yang mengatakan seburuk buruknya suatu kelompok orang, adalah kelompok yang tidak memiliki seorang pemimpin. Jadi pemimpin lahir dari satu kelompok orang oleh mereka dan untuk mereka pula. Lebih luas lagi pemimpin itu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Tugas seorang pemimpin teramat berat, sebab dia harus mampu memimpin kelompoknya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki oleh semua anggota kelompok.

Oleh karena itu, bisa dipahami begitu tingginya kedudukan seorang pemimpin, sehingga salah satu orang yang mendapat perlindungan langsung di hari kiamat adalah seorang pemimpin (yang adil). Menyadari begitu beratnya tanggung jawab seorang pemimpin, lantas apa yang bisa kita lakukan sebagai anggota kelompok/rakyat? Pertama, panjatkan doa kepada Tuhan agar sang pemimpin selalu diberi kekuatan dan kesehatan untuk terus memimpin dalam masa kepemimpinannya.  Kedua, jangan menggantungkan harapan yang terlalu tinggi kepada pemimpin. Hal ini hanya akan memberikan kekecewaan kepada kita. Ketiga, jangan membuat pemimpin terpaksa menjanjikan hal-hal yang dia tidak akan bisa memenuhinya. Hal ini hanya akan menjerumuskan pemimpin dalam kesusahan di dunia apalagi di akhirat kelak.

Terus secara pribadi apa harapan saya kepada para pemimpin saya? Pertama, karena kebetulan seluruh pemimpin saya mulai dari daerah, organisasi dan negara beragama Islam maka harapan saya adalah minimal pemimpin saya tetap melaksanakan shalat, puasa di bulan Ramadhan dan tidak lupa membayar zakat infaq dan shadaqah. Dengan demikian, besar harapan saya pemimpin tersebut akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, selalu bersabar dalam hidup dan mengerti akan kesusahan orang lain. Kedua, pemimpin mampu menjaga keutuhan kelompok yang dipimpinnya, kalau dia presiden maka mampu menjaga keutuhan NKRI. Kalau dia mampu menjaga keutuhan dan kekompakan kelompok yang dia pimpin dengan segala gejolak yang ada di dalamnya, saya bisa mengatakan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang berhasil.

Dalam perjalanannya tentu saja pemimpin tidak akan mampu memuaskan semua pihak yang dipimpinnya. Selalu saja ada pihak yang tidak merasa puas. Sebagai rakyat, kita perlu “memahami’ dilema yang dihadapi pemimpin. Seorang pemimpin memiliki otoritas tertinggi di kelompoknya. Dia memiliki hak prerogatif untuk memutuskan apa yang terbaik  buat kelompoknya (setelah banyak masukan dari rakyatnya). Kadang-kadang si pemimpin walau mempunyai otoritas, tidak mampu untuk menjalankan secara penuh otoritas tersebut. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan, banyak pihak yang harus diakomodir. Semakin luas cakupan kepemimpinannya, semakin kompleks pula pertimbangannya.

Karena itu jangan heran bila ada keputusan si pemimpin yang dirasa tidak adil. Ada keputusannya yang dirasa tidak memenuhi rasa keadilan orang banyak. Ada kebijakannya yang dirasa cenderung ke kanan atau ke kiri bukan ke tengah. Ada keputusannya yang abu abu bukan putih cemerlang. Banyak kenyataan yang tidak seindah janjinya. Kenapa bisa demikian? Bisa jadi ini berhubungan dengan harapan saya yang kedua yaitu pemimpin mampu menjaga keutuhan kelompok yang dipimpinnya. Bisa jadi agar tidak terjadi gejolak yang besar di kelompoknya, si pemimpin berkompromi dengan keadaan. Bisa jadi agar tidak terjadi kericuhan di kelompoknya, si pemimpin mengambil kesepakatan tertentu. Kompromi dan kesepakatan yang pasti tidak seideal harapan kita. Tapi satu hal yang pasti, pemimpin bertanggung jawab pada apa yang dipimpinnya, dan itu harus dipertanggung jawabkan kelak di hari akhir. Jadi masih mau jadi pemimpin?

Salam hormat buat semua pemimpin

Kalau berkenan silahkan mampir di blog ane

http://umpalangkaraya.ac.id/dosen/hendracahyadi/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun