Mohon tunggu...
Puisi

Senyum Suciku Kau Balas dengan Caci

24 September 2018   17:59 Diperbarui: 24 September 2018   18:09 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diujung kemarau siang ini terasa kering panas serasa diatas bara api

Hati yang hancur bak dilumat pisau belati

Sedari pagi tlah kutapaki jalan penuh onak duri

Bekerja tiada keluh kesah pasti

Mendarma pada masyrakat dengan sepenuh hati

Tiada niat tuk curangi harta meteka pribadi

Satu persatu aku abdi hingga senyum puas mereka beri

Bermodal kejujuran dan senyum itulah modal diri

Tanpa aku beda bedakan derajat dan pangkat mereka miliki

Namun rasa remuk sanubari senantiasa aku terima disertai caci

Bukan dari para konsumen yang datangi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun