Mohon tunggu...
Hendra Permana
Hendra Permana Mohon Tunggu... wiraswasta -

belajar menuliskan apa yang terlihat di mata, terdengar di telinga dan dirasakan oleh hati. catatan lainnya ada di hapesurya.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberkahan Lain Bulan Ramadhan

9 Agustus 2011   05:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:57 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Agustus 2011 ini memang penuh berkah. Bagaimana tidak, ternyata tanggal 1 Agustus 2011 ini, bertepatan pula dengan tanggal 1 Ramadhan 1432 Hijriah yang berarti hari pertama dimulainya bulan Ramadhan, bulan yang memiliki ciri khas kewajiban berpuasa bagi setiap muslim dari waktu subuh hingga waktu maghrib.
Banyak ulama agama menyatakan bahwa bulan Ramadhan ini adalah bulan yang penuh berkah dan penuh rahmat. Mulai dari diikatnya syaitan agar tidak mengganggu ibadah muslim yang sedang berpuasa, banyaknya "double bonus" ganjaran pahala kebaikan yang berlipat yang Allah SWT berikan kepada setiap muslim saat melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, ganjaran kebaikan yang nilainya lebih berlipat dibanding ganjaran di bulan-bulan lainnya di luar bulan ramadhan, saat ganjaran amalan sunah mendapat balasan amal wajib, apalagi dengan ganjaran amal wajib? bahkan ada yang bilang bahwa tidur siang pun bernilai ibadah. Bulan Ramadhan dikenal karena berlimpahnya ganjaran kebaikan di setiap detik waktunya, selama satu bulan penuh.
Nampaknya apa yang dikatakan para ulama tersebut memang benar. Setidaknya perilaku kita pun selama bulan ramadhan ini lebih terkondisikan karena keberkahan-keberkahan tersebut. Mulai dari bau asap rokok yang sudah berkurang tercium, (setidaknya) tidak terdengar lagi kata-kata kotor dari orang yang marah, lingkungan sekitar kita yang lebih terkondisikan, baik di lingkungan masyarakat muslim maupun bukan. Di bulan ramadhan ini pula para karyawan yang kerja menjadi pulang lebih cepat, bahkan karyawan yang tidur di siang hari pun lebih "dimaklumi". Berbagai acara sosial digelar baik acara menyantuni anak yatim hingga acara berbuka bersama. Segala jenis makanan tersaji, dari yang tidak pernah kita makan bahkan biji salak pun bisa kita makan di bulan ramadhan.
Saya yang sudah terbiasa berangkat kerja setiap harinya menggunakan kereta api diesel dari arah Purwakarta menuju Jakarta Kota, sering kali terganggu dengan bau asap rokok di dalam gerbong kereta, yang terkadang asap rokoknya saja sering kali menyaingi asap lokomotif karena saking tebalnya itu asap rokok. Namun, seiring mulai masuknya bulan Ramadhan ini, setidaknya di minggu pertama, udara di dalam gerbong kereta sungguh bersih, sesejuk udara diluar kereta. Tidak tercium sedikit pun bau asap rokok. Bisa jadi kalaupun ada penumpang yang tidak berpuasa, akan merasa malu untuk merokok dan menghormati para penumpang lain yang kebanyakan sedang berpuasa.
Keberkahan ramadhan juga terasa bagi para karyawan yang bekerja di siang harinya. Selain jam kerja yang lebih di persingkat menjadi rata-rata tujuh jam, lebih dimakluminya karyawan yang memanfaatkan jam istirahat dengan tidur-tiduran di mushola kantor, hingga sering diselenggarakannya acara kajian keislaman selama jam istirahat berlangsung. Keberkahan ramadhan juga terasa bagi para artis, publik figure, baik muslim maupun non muslim. Selama bulan ramadhan ini banyak artis mengisi acara-acara TV yang sarat bernafaskan islam hingga menjadi pembawa acara untuk acara-acara kuis ramadhan yang setiap harinya diselenggarakan banyak stasiun TV. Bulan ramadhan menjadi bulan penuh rejeki bagi para artis karena banyaknya pekerjaan yang harus mereka penuhi meskipun harus dimulai tengah malam karena persiapan syuting acara sahur.
Bahkan keberkahan ramadhan semakin jelas terasa saat masjid, langgar, mushola sering kali "lebih" penuh oleh muslim yang akan beribadah. Lebih banyak orang yang membaca al quran, baik pagi, siang bahkan sore hari. Shalat berjamaah pun terasa lebih mudah bagi banyak muslim untuk mendatangi masjid saat adzan berkumandang. Terlebih saat waktu subuh yang sangat kontras, dimana hari-hari biasa di luar ramadhan sangat sepi orang yang shalat, akan tetapi di bulan ramadhan ini, masjid selalu lebih penuh dari hari-hari di luar ramadhan. Bahkan untuk shalat isya pun lebih penuh lagi karena banyak muslim yang hendak melakukan juga shalat tarawih berjamaah.
Beribadah di bulan ramadhan terasa lebih ringan, seakan janggal rasanya bila setiap hari kita belum sedekah. Senyum lebih sering kita sunggingkan dari pada cemberut. Sikap ramah dan selalu ingin berbagi selalu kita lakukan terutama saat menjelang buka puasa, dimana kita selalu saling menawarkan makanan berbuka puasa walaupun dengan orang asing yang tidak kita kenal. Ramadhan memang bulan yang menyenangkan.
Semoga kebaikan-kebaikan yang kita lakukan selama ini di bulan ramadhan bukan semata karena kedatangan ramadhan itu sendiri, yang lantas saat ramadhan pergi, kita kembali kepada kebuasan kita sebagai manusia. Allah SWT memang tahu kelemahan kita yang mana diluar ramadhan, sangat sedikit kebaikan yang kita lakukan. Oleh karena itulah, ketika saat ini ramadhan di depan mata, kita manfaatkan keberkahan-keberkahan ramadhan tadi selain untuk meningkat tabungan energi positif kita, tapi juga sebagai latihan agar keberkahan-keberkahan ramadhan itu tetap kita rasakan setelah ramadhan pergi kelak. Semoga....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun