Mohon tunggu...
Hendra
Hendra Mohon Tunggu... Penulis - Clear thinking equals clear writing

Lahir dan besar di Jakarta. Topik tulisan: mengatur keuangan pribadi, kehidupan di Australia dan filosofi hidup sederhana. Saat ini bermukim di Sydney.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Motivasi yang Tepat untuk Menabung

6 Oktober 2012   02:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:12 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang saya mendengar komentar ini ketika membahasa pentingnya menabung: “Kita gak tau hidup berapa lama jadi enjoy aja selagi bisa” atau “rejeki udah ada yang atur diatas, loe tenang aja deh gak usah pusing pasti semua bakal bae2 aja.”. Biasa mereka yang berpikiran seperti ini tipe yang periang, (kelewat) optimis akan hidup atau memang malas saja pikirIn soal keuangan pribadi.

Sebenarnya banyak motivasi orang menabung, tapi motivasi umum menabung biasa untuk emergency fund seperti biaya berobat RS karena kecelakaan, membantu anggota keluarga dan lain2. Motivasi seperti ini dari luar kelihatan kurang sexy, ada perasaan sayang ada duit nganggur tidak dipakai karena itu kita harus ada tujuan jelas  yang mendasari.

Motivasi Eksternal

Motivasi datang dari 2 sumber: eksternal dan internal. Contoh motivasi eksternal: teman wanita saya waktu masih single kalau belanja gak mikir jauh, kalau suka dan harga cocok langsung beli saja, kalau ada Sale itu saatnya ‘berburu’ siapa tahu ada yang suka. Kebetulan dia menikah dengan suami berlatar belakang keluarga sederhana. Awal2 pernikahan ribut karena masalah uang sudah biasa, si wanita merasa dipasung karena sudah terbiasa beli apapun yang disuka tanpa mikir sementara si pria merasa si wanita boros sekali. Fast forward dua tahun kemudian si wanita sekarang menjadi orang yang lebih hemat, nasehat2 suami menjadi lebih masuk akal, itu semua karena: ANAK. Ya, sejak punya momongan masa depan si anak menjadi motivasi menabung bagi teman saya.

Masih banyak lagi contoh motiavasi eksternal misalnya untuk DP rumah, mobil keluarga, liburan keluarga dsb.

Motivasi Internal

Yang satu ini sifatnya sangat personal karena tergantung pada individu masing2 bahkan saya berani bilang berkaitan erat dengan nilai2 hidup si penabung misalnya kerendahan hati, mementingkan keanggunan daripada kemewahan dsb. Kembali pada contoh emergency fund diawal tulisan, menurut saya memiliki emergency fund yang besar ibarat memiliki ilmu bela diri yang mematikan. Anda punya tapi anda tidak pamer, dipakai hanya kalau kepepet. Ketika melewati toko2 barang mewah di mall, orang yang memiliki motivasi internal berkata dalam hati: “saya sanggup beli ini, ini dan itu secara cash sekaligus kalau saya mau”.  Dari luar yang bersangkutan terlihat sederhana tapi merupakan kesalahan besar mempertanyakan kekuatan financialnya.

Tujuan2 hidup yang berkaitan dengan motivasi internal menabung biasa erat dengan ingin bebas secara financial, ketenangan pikiran dan kemampuan memiliki lebih banyak pilihan dalam hidup.

Dalam kehidupan sehari2 tentu saja kebanyakan sumber motivasi merupakan campuran antara eksternal dan internal. Tapi bila motivasi menabung sebagian besar berasal dari dalam, kontrol atas keuangan pribadi anda lebih besar dan hidup lebih damai karena menabung tidak merasa terpaksa tapi berasal dari pengertian bahwa itu adalah langkah awal hidup makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun