Mohon tunggu...
Hendra Madjid
Hendra Madjid Mohon Tunggu... -

Mantan Penyiar Radio, Manager 1924magic sebuah management Magic-Dakwah. Berupaya membangun dan mengembangkan usaha dari beragam bidang. kontak: 081 250 16 3663

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Matikan Rokokmu! OK?

9 Maret 2012   07:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:19 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Hendra Madjid

Author: Magic-dakwah.blogspot.com

Beberapa hari yang lalu saya membuka-buka video yang diunduh dan disalin istri saya dari temannya.Banyak video-video menarik yang saya liat. Mulai dari video siluet sampai tayangan-tayangan lucu hasil tingkah konyol manusia.

Tapi ada satu video yang tak kalah menariknya. Sebuah video iklan yang menggambarkan seorang pria yang sedang duduk santai di sebuah cafe. Tak lama duduk di situ, dia kemudian mulai menyalakan sebatang rokok putih. Belum sampai ke mulut sang pria, kemudian tubuhnya bergoncang hebat. Dan seolah mulutnya ingin memuntahkan sesuatu. Dan benar, beberapa waktu berselang kelualan setumpuk daging yang mirip dengan paru-paru.Lalu pria tadi mengejar paru-parunya yang lari tunggang-llanggang tidak mau didekat oleh pria tadi.

Dalam kehidupan nyata, tentu kejadiaan ini tidak pernah ada.Dan iklan ini lebih mengarah kepada penggambaran hiperbolis, bahwa paru-paru manusia enggan untuk terus menerus diracuni. Saya pernah menonton video tentang rokok juga di situs jejaring sosial Youtube. Isinya menggambarkan tentang bagaimana tumpukan Tar yang berada di paru-paru manusia.Namun, seolah kenikmatan terhadap rokok benar-benar telah menutup mata para perokok akan bahayanya bagi paru-paru dia.

Sebatang rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi.

Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok.

Beberapa perokok kemudian berdalih, bahwa kebiasaan merokok mereka adalah untuk membuat rileks selama bekerja. Agar lebih konsentrasi biasanya penggunaan rokok juga disertai dengan kopi. Semakin mantaplah pelemahan atas tubuh kita setiap harinya. Padahal, seseorang bisa konsentrasi dan produktivitas kerjanya semakin tinggi jika melakukan pengelolaan makanan, air dan udara di dalam hidupnya.

Saat masih merokok, saya sempat ditegur oleh seorang ibu-ibu untuk mematikan rokok. Saat itu beliau enggan memasuki angkot yang saya tumpangi di daerah Bekasi karena saya masih merokok. Rasanya begitu nikmat setelah sebulan selama Ramadhan tidak merokok. Namun kenikmatan itu akhirnya dinomerduakan untuk menghormati orang lain.

Setelah berhenti merokok, saya baru merasakan betapa tersiksanya berada di lingkungan penuh rokok atau berada di dekat perokok. Rasanya dada saya ingin pecah karena sudah begitu sesak dengan bau yang tidak nyaman. Saat sholat di samping perkokopun rasanya begitu tidak nyaman. Karena bau rokok benar-benar tidak nyaman.

Para perkokok mungkin belum menyadari akan hal ini. Keberadaannya menghisap zat-zat beracuh itu tak hanya membahayakan dirinya. Tapi juga membahayakan orang lain. Herannya, ada ayah yang merokok di dekat bayinya. seolah-olah dia ingin membunuh bayi itu secara perlahan. Padahal, bagi bayi efek rokok sangat tidak mengenakkan. Diantaranya: Masalah dan penyakit pernafasan, mengganggu terhadap perkembangan kecerdasan, jangkitan telinga, Leukeamia, Kanker otak 22%, Cepat lelah dan Sindrom kematian secara mendadak.

Seorang teman pernah berujar. "Apakah mau anda dan keluarga setiap hari disemprot dengan asap knalpot mobil? Tentu jawabannya tidak. Tapi tahukan saudara, bahwa aktivitas anda merokok setiap hari sama dengan menyemprotkan asap mobil kepada keluarga, teman-teman dan diri anda sendiri?". Dan saya yakin, setiap manusia yang memiliki cinta kasih yang mendalam terhadap sesama manusia tidak akan melakukan ini. Jika tidak segera berhenti merokok, minimal tidak merokok di hadapan keluarga dan tempat-tempat umum yang dipenuhi oleh banyak orang.

Menurut saya, sudah saatnyalah setiap orangpun berani menyatakan. "Maaf pak, bisa matikan rokoknya? saya tidak tahan dengan asap rokok" atau dengan bahasa yang tegas: "matikan rokokmu! Ok? kalau tidak..."

Kunjungi: Magic-dakwah.blogspot.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun