Selain itu, kemunculan para infuencer seperti ini bertujuan untuk mengimbangi kisah-kisah dan berita-berita di media massa atau platfrom blog tentang dampak negatif covid-19, semisal kematian, kesengsaraan, atau kemelaratan yang berkepanjangan.
Sumpah, kita akhirnya pening dan penat. Psikologi kita terganggu. Kita jadinya tak nyaman. Kita senantiasa terjebak dalam bayangan ketakutan akan covid-19.Â
Alhasil, kita tidak bisa melakukan aktivitas dengan rileks. Bisa pusing, untung kalau tidak stress.
Kini, kita tak lagi butuh berita-berita seperti itu. Semuanya bikin kita pesimis melawan dan mengakhiri covid-19.
Kita butuh berita dan tontonan yang banyak dan inspiratif dari pasien yang telah sembuh dari covid-19. Agar kita juga optimis bisa melawan corona. Agar kita tidak pusing atau penat dengan pandemi ini. Agar kita tidak stress berdiam dalam rumah. Agar syaraf-syaraf kita tidak tegang dan semakin rileks.
Itu semua akan terjadi jika para influencer di medsos bisa dan mulai melakukannya.Â
Tayangan akun youtube mereka atau postingan mereka di FB, IG, atau Twiter bisa memengaruhi psikologi banyak orang agar semakin optimis bahwa kita tidak menyerah pada corona. Jika terinfeksi positif, kita tak selamanya mati. Ternyata lebih banyak yang sembuh.
Untuk semua para influencer, tolong lakukanlah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H