MTA, sebagai perusahaan jasa angkutan massal di kota New York City melayani kebutuhan transportasi warga kecamatan Bronz, Brooklyn, Manhattan, Queens, Staten Island, dan daerah Long Island.
Perusahaan yang didirikan oleh Nelson Rockefeller pada tahun 1968 ini, sebenarnya telah beroperasi lama yaitu di tahun 1904, jadi sudah lebih dari satu abad.
Aset-aset yang digunakan meliputi jembatan, terowongan, kereta bawah tanah, bus dalam kota /luar kota, dan kereta luar kota menuju kota Long Island (LIRR).Â
Seiring dengan berlalunya waktu, tentu telah banyak negara maju seperti Hongkong, Korea Selatan, Jepang, dan China yang sanggup membuat kereta lebih canggih buat menyenangkan penggunanya, namun patut dicatat bahwa NYC sudah lebih dulu mencengangkan dunia dengan terobosan jaringan kereta api terpadu dan modern pada zaman itu, contohnya, jalur kereta dari Manhattan ke Queens di mana rangkaian gerbong-gerbong panjang harus "menyelam" melewati sungai Hudson.
Sebagai kompensasi, mereka minta bantuan stimulus dari pemerintah AS sebesar $ 12 milliard. Agar supaya tidak merugi terus maka pada tanggal 31 Agustus lalu, orang-orang sudah harus bayar sebesar $ 2.75.-Belum puas, jadwal perjalanan pun akan dikurangi sebanyak 40% kemudian akan dikenakan kenaikan tarip.Â
Masalah bus, pasti kita ingat dengan bus way di Indonesia yang sedikit mirip dengan bus NYC. Di tanah air banyak orang menyebutnya bus way karena dia jalan di jalur  khusus  dibatasi dengan batu-batu kecil.
Di sini juga sama, tapi tidak dikasih pembatas, cuman jalur tsb dicat merah maron, adakalanya tidak dicat tapi ditulisi dengan huruf besar "Only Bus". Jadi seyogyanya hanya diperuntukkan buat bus.
Tapi di lapangan berkata lain, sering saya lihat satu dua mobil menyerobot hingga berada persis di depan bus soalnya mereka mau pindah secara illegal ke jalur lambat.
Sebelum Selected Bus (express) diperkenalkan, Regular Bus mendominasi angkutan orang di kota ini. Selected Bus diperkenalkan buat lebih menghemat waktu. Caranya, yaitu menempatkan mesin-mesin otomatis pembelian ticket. Ada 2 macam, satu buat orang tua dan satunya buat penumpang umum. Saya, sebagai senior pakai mesin khusus dengan ticket separuh harga dan dapat ditransfer satu kali ke bus berikutnya.
Pada pemberhentian bus umumnya kita dapati berbagai prasarana supaya calon penumpang tidak terlalu bosan atau tersiksa ketika lama nunggu kedatangan bus, misalnya; halte buat menaungi orang-orang dari sengatan matahari, dan curahan salju lebat.
Sederet kursi atau deretan besi buat bersandar, pemberitahuan waktu kedatangan bus, dan terakhir mesin-mesin ticket dengan memakai dua bahasa, yaitu spanish dan inggris.
Satu hal yang pengelola lupa menaruh tempat sampah, sampai-sampai berminggu-minggu berserakan di sekitare trotoar. Mesin-mesin disediakan supaya bisa hemat waktu dan proses keberangkatan bus lebih cepat. Penumpang diwajibkan beli di luar, jadi jika bus datang mereka langsung naik dan tidak perlu memperlihatkan ticketnya pada sopir.
Pasti anda panasaran dan bertanya, gimana kalau ada orang yang tidak bayar? Ini jpertanyaan bagus karena saya pun pernah dengan tidak sengaja melakukannya di hari saya terlambat kerja. Betul-betul lupa, setelah turun dari bus baru saya ingat. Kalau tidak ada sweping mah aman-aman saja, bisa bebas melenggang. Tapi kalau lagi apes, kita kena denda $100. --mungkin lebih dan record kita juga mungkin dimasukkan ke sistim dan nantinya mengganjal terus kalau kita ngelamar kerja. Nongol terus.
Di sini saya perlihatkan pula sebuah gambar yang saya jepret di pemberhentian bus dekat rumah saya, yaitu adanya dua petak bangunan kecil yang masing-masing digunakan buat sembahyang oleh dua golongan umat yang mempunyai keyakinan yang berbeda.
Semua gambar dokumentasi asli dari penulis.