Mohon tunggu...
Hendra Setiawan
Hendra Setiawan Mohon Tunggu... -

pecinta tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Emile Durkheim

7 Mei 2016   22:19 Diperbarui: 7 Mei 2016   22:30 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Emile Durkheim lahir di Epinal, perancis bagian timur tahun1858 dan wafat di bulan november 1917 pada usianya yang menginjak 58 tahun. Beliau berasal dari keluarga pemeluk dan peninggi yahudi. Durkheim adalah mahasiswa yang terbilang cerdas. Pada usianya yang menginjak kepala 2, beliau masuk di Ecole Normale Superieure pada tahun 1879. Di sana Durkheim berguru pada salah satu pakar ilmu klasik yang bernama Fustel de Coul anges, yang berpandangan social ilmiah. Pada saat yang sama, Durkheim juga mempelajari karya-karya Comte dan menguasainya, sehingga Durkheim terketuk hatinya dengan pendekatan pengetahuan terhadap masyarakat. Karena politik lah yang membuat Durkheim sangat berminat dalam fenomena sosial.

Perhatian Durkheim yaitu bagaimana masyarakat dapat berperilaku pada masa modern, ketika latar belakang keagamaan dan rasa kebersamaan antar sesama sudah mengurang atau bahkan tidak ada lagi. Untuk merumuskan kehidupan sosial di masa yang akan datang , Durkheim sangat antusias menciptakan salah satu pendekatan ilmu pengetahuan terhadap fenomena sosial. Bersama Herbert Spencer, Durkheim adalah orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat berbagi antar sesama dengan mengacu kepada perbuatan yang mereka lakukan untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan dan kesetaraan masyarakat.

Durkheim juga sangat tertarik tentang pendidikan, maka dari itu Durkheim di beri jobdes untuk melatih para guru, dan ia menggunakan kemampuannya untuk memaparkan kurikulum yang sederhana agar sosiologi di ajarkan meluas dan pemahman lebih cepat berkembang.

Adapun fungsi pendidikan yang di tegaskan Durkheim yaitu:

1. Mempererat rasa solidarity antar sesama,

2. Mempertahankan jiwa-jiwa sosial antar sesama,

3. Menyeimbangkan pembagian pekerjaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun