Film epik adalah perjalanan sinematik yang dahsyat dan spektakuler, menghadirkan cerita seru, pertempuran besar, visual memukau, dan karakter tak terlupakan.
Film yang epik adalah jenis sinema yang menonjol karena skala dan ambisinya yang besar. Film ini biasanya melibatkan cerita yang menghadirkan perjalanan yang dahsyat, petualangan yang mendebarkan, konflik yang dramatis, atau peristiwa yang bersejarah.
Karya-karya ini sering kali menampilkan lokasi yang luas, penggunaan efek khusus yang mencolok, pertempuran besar, atau perjalanan melintasi waktu dan ruang.
Sinema yang epik sering kali memiliki durasi yang panjang dan menampilkan alur cerita yang kompleks, dengan adanya banyak karakter utama.
Film jenis ini juga cenderung memiliki biaya produksi yang mahal, menggunakan anggaran besar untuk menciptakan dunia yang menakjubkan secara visual.
Berikut ini adalah 10 karya film epik menurut Collider.
Noah (2014)
Berani dan seringkali provokatif, karya-karya Aronofsky menuntut segalanya dari penontonnya, bahkan dalam hal yang paling komersial, dan Noah tahun 2014 adalah salah satu contohnya.
Russell Crowe berperan sebagai tokoh utama, dengan sutradara yang mengadaptasi kisah Bahtera Nuh. Noah memiliki beberapa gagasan besar, dan meskipun film ini tidak sepenuhnya mewujudkannya, tetap menjadi reinterpretasi yang menarik dari kisah yang sudah terkenal.
Jangkauan Aronofsky selalu melebihi pencapaiannya, tetapi Noah mungkin adalah salah satu usahanya yang paling seimbang, dengan sempurna menggabungkan unsur spektakuler dengan kesenian untuk menawarkan kisah epik tentang petualangan yang tidak pernah mengorbankan atmosfer kemanusiaan.
Gladiator (2000)
Crowe memenangkan Oscar kategori Aktor Terbaik atas perannya dalam film epik sejarah Gladiator karya Ridley Scott. Film ini mengisahkan Maximus, seorang jenderal Romawi yang dikhianati oleh kaisar baru, Commodus, dan dijual menjadi budak.