Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Fabelmans", Masterpiece Lain dari Steven Spielberg

2 Mei 2023   18:12 Diperbarui: 6 Mei 2023   18:53 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Fabelmans (2022), foto dari Rotten Tomatoes.
The Fabelmans (2022), foto dari Rotten Tomatoes.

Sebagian besar isi film ini menampilkan masa remaja Sammy, yang semakin terampil dalam membuat film dan belajar dari pengalaman hidupnya untuk memperbaiki kemampuannya.

Bahkan pada usia dini, dia sudah merasa bahwa ini bukanlah hanya sebuah hobi. Ketika ayahnya menyebut pembuatan film sebagai hobi, dia selalu menentang deskripsi itu, seolah merasakan bahwa ini adalah jati dirinya yang sebenarnya.

Dia menemukan suara klik kamera menjadi penghibur, studio edit kecilnya menjadi tempat yang nyaman, dan pemecahan masalah dalam membuat film semakin memikat, menjadi tugas yang sulit tetapi sangat bermanfaat.

The Fabelmans (2022), foto dari Rotten Tomatoes.
The Fabelmans (2022), foto dari Rotten Tomatoes.

Sammy juga merekam keluarganya, melihat ibunya, ayahnya, saudara-saudara perempuannya, dan sahabat terbaik ayahnya, dengan cara yang tidak dapat dilihat oleh siapa pun.

Dia merekam segalanya dengan kameranya: kegembiraan, kesedihan, dan dengan itu, melihat kekuatan yang bisa dimiliki dalam membuat sebuah film -baik dan buruk.

Bagi dia, film bukan hanya bentuk hiburan, tetapi juga cara dia untuk memanipulasi emosi -baik disengaja maupun tidak. Dia bisa membawa keindahan yang besar ke dalam dunia, atau dia bisa mengubah hidup seseorang dengan cara yang radikal.

The Fabelmans (2022), foto dari Rotten Tomatoes.
The Fabelmans (2022), foto dari Rotten Tomatoes.

Dalam membuat tampilan yang nostalgik dan penuh perasaan ini, Spielberg bekerja dalam tim yang luar biasa hebat.

Ditulis bersama oleh Tony Kusher (Lincoln) dan Spielberg (naskah pertamanya sejak A.I. Artificial Intelligence tahun 2001), The Fabelmans sangat berhati-hati dalam membawa kisah Spielberg menjadi hidup, dan meskipun ini adalah cerita yang sangat pribadi, film ini menyentuh hati dan menghanyutkan emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun