Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

QRIS Kotak Amal Masjid: Hindari Penipuan, Beramal Kekinian

12 April 2023   20:00 Diperbarui: 16 April 2023   20:43 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah sebuah sistem kode QR yang didesain oleh Bank Indonesia untuk mempermudah transaksi digital di Indonesia.

Dengan sistem QRIS ini, konsumen bisa melakukan pembayaran dengan cara memindai (scanning) kode QR (QR code) yang terpasang di tempat usaha menggunakan aplikasi pembayaran digital di ponsel.

Sistem ini mendukung berbagai instrumen pembayaran sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi digital tanpa terkendala instrumen pembayaran yang mereka gunakan. QRIS adalah salah satu bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk mempromosikan masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) dan meningkatkan inklusi keuangan dengan menyediakan opsi pembayaran yang terjangkau dan mudah bagi konsumen dan pedagang.

(Photo by Masjid Pogung Raya on Unsplash)
(Photo by Masjid Pogung Raya on Unsplash)

QRIS juga sudah digunakan untuk menghimpun dana umat di kotak amal masjid dan rumah ibadah lainnya, yang merupakan sebuah kemajuan positif, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi dan gaya hidup modern yang semakin mengedepankan kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi.

Selain itu, dalam konteks pandemi atau endemi COVID-19, penggunaan QRIS dalam pengumpulan dana umat juga mengurangi risiko penyebaran virus melalui uang tunai yang biasa terjadi pada metode pengumpulan dana konvensional.

Salah satu harapannya adalah, hal ini bisa memungkinkan pengelola masjid untuk memantau secara real-time jumlah dana yang terkumpul, serta menghindari terjadinya kesalahan penghitungan dan kehilangan dana.

Namun, penggunaan QRIS juga mungkin menimbulkan kekhawatiran bagi umat yang belum terbiasa dengan teknologi digital dan lebih memilih metode pengumpulan dana konvensional yang lebih mudah dipahami.

Penggunaan QRIS sebaiknya juga diiringi dengan edukasi dan sosialisasi yang baik kepada umat tentang cara menggunakan QRIS, dan manfaatnya bagi masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penggunaan QRIS tidak meninggalkan umat belum terbiasa, serta tetap memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang terkait dengan pengumpulan dana umat yang dilakukan di tempat ibadah.

(Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)
(Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

Kejadian pemalsuan QRIS kotak amal masjid yang membuat dana umat nyasar ke rekening pribadi penipu tentunya sangat memprihatinkan. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi QRIS sebagai alat pengumpulan dana umat masih perlu dijaga dan dikawal dengan ketat agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun