Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan dalam pemberian kesempatan bagi orang muda untuk memegang jabatan penting di pemerintahan.
Salah satu contoh terbaru adalah penunjukkan Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di Kabinet Indonesia Maju.
Meskipun masih banyak tantangan terhadap kebijakan pemerintah terkait pengangkatan orang muda sebagai menteri, namun keberadaan mereka dalam pemerintahan bisa dianggap sebagai langkah positif dalam memperkuat partisipasi dan keterlibatan generasi muda dalam pembangunan negara.
Baca juga:
Sejumlah Butir Renungan tentang Kurikulum Merdeka
Pada Senin (3/4) petang, Presiden RI Jokowi resmi melantik Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau biasa dipanggil Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Partai Golkar mengusulkan tiga kandidat muda sebagai calon Menpora, termasuk Dito.
Informasi tersebut menunjukkan adanya dorongan untuk memberikan kesempatan bagi orang muda agar bisa terlibat dalam pemerintahan Indonesia.
Pengangkatan Dito sebagai Menpora yang baru menunjukkan bahwa usia bukanlah faktor penghalang dalam memegang jabatan penting di pemerintahan, asalkan memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai.
Menjadi Menpora bukanlah tugas yang mudah bagi Dito Ariotedjo, terutama setelah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Dalam mengemban tugasnya, Dito dihadapkan pada berbagai tantangan, salah satunya adalah penyelesaian buntut tragedi Kanjuruhan yang menjadi sorotan publik.