Dia menggunakan VoA dan setiap dua bulan pergi ke Kuala Lumpur untuk memperpanjang visa miliknya.
Walaupun beberapa masyarakat Bali mengaku bahwa bisnis mereka belum terdampak langsung, namun mereka khawatir jika praktik-praktik ilegal tersebut dibiarkan, bisnis mereka akan tergerus oleh keberadaan layanan jasa ilegal dari turis asing.
Menurut sosiolog Universitas Udayana, Wahyu Budi Nugroho, masalah perilaku turis asing di Bali yang merugikan masyarakat setempat dan merusak citra pulau itu sebagai destinasi wisata budaya dan spiritual, terjadi karena konsentrasi mereka yang tinggi di suatu kawasan seperti Canggu.
Hal ini mengakibatkan terbentuknya kebiasaan dan preferensi tertentu pada kerumunan (crowd) tersebut, yang masih bertahan bahkan ketika individu tidak lagi menjadi bagian dari kerumunan.
Selain itu, aktivitas ekonomi ilegal yang dilakukan turis asing menunjukkan bahwa mereka telah membentuk modal ekonomi, sosial, dan kultural sendiri, yang seolah memunculkan masyarakat dalam masyarakat.
Warga lokal protes dan mengkritik perilaku turis asing ini melalui media sosial, namun masih ada yang menganggap masalah ini bersifat pribadi dan personal antara turis asing dan dirinya sendiri.
“Konflik realistis adalah konflik yang terjadi secara langsung antara WNI dengan WNA, sedangkan konflik nonrealistis adalah konflik yang terjadi antara sesama WNI, jika ditemui ada WNI yang turut bekerja bersama WNA.”
(Wahyu Budi Nugroho)
Wahyu Budi Nugroho mengingatkan bahwa kelompok semu yang muncul akibat protes warga lokal terhadap turis asing yang meresahkan di Bali dapat berubah menjadi kelompok konkret (nyata) atau kelompok konflik di masa depan, yang berpotensi menimbulkan konflik realistis maupun nonrealistis.
Dia meminta pemerintah untuk lebih tegas dalam memberlakukan sanksi bagi pelanggar aturan, terutama bagi mereka yang melakukan aktivitas ekonomi ilegal, serta membentuk satgas khusus yang mengurus persoalan turis asing.
Selain itu, perlu dibuka saluran pelaporan yang jelas bagi masyarakat terkait aktivitas turis asing yang meresahkan, sehingga masalah ini dapat ditangani dengan lebih baik.