Mohon tunggu...
Hendra Hidayat
Hendra Hidayat Mohon Tunggu... -

seorang pendengar yang baik tapi jarang di dengar orang......

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gajiku untuk Bayar Kost...

5 April 2010   16:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:58 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aku Kerja pertama kali di daerah Narogong Bekasi. Sementara aku kost di daerah Jatiwaringin Pondok Gede Jakarta Timur. Saya dulu bekerja di sebuah perusahaan pembuatan mid sole sepatu dari korea selatan. Biasa industri sepatu banyak dikuasai orang-orang dari negeri ginseng tersebut.
Saya bekerja menjadi seorang DCC atau Document Control Coordinator untuk ISO 9001 waktu itu. Tugasnya bisa di bilang gampang-gampang susah. Komputer sudah tersedia di meja. Siap untuk membantu aktivitas ku di perusahaan tersebut.
Sebenarnya, aku kurang menyukai pekerjaan tersebut karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan saya yaitu Teknik Mesin. Tapi apa daya...daripada nganggur. Ya sudah aku jalani pekerjaan tersebut hari demi hari dengan mempelajari semua hal yang harus aku ketahui.
Aku mesti bangun pagi-pagi sekali. Sebenarnya jarak tempat kerja saya dan tempat kost saya tidak jauh. Tapi masalah yang di alami adalah kemacetan di jalan raya kalimalang yang luar biasa parah kalau pagi pada saat jam masuk kerja.
Pada saat negosiasi gaji, sebenarnya gajinya tidak terlalu besar. Cukup buatku untuk makan dan bayar kost. Karena aku kost bertiga dengan temanku. Jadi untuk bayar kost kami patungan. Aku membayangkan bahwa pada saat mendapatkan gaji pertama, aku akan mentraktir keluargaku makan-makan. Aku akan membeli pakaian baru dan sepatu baru untuk menunjang pekerjaanku.
Pada pertengahan bulan, ke dua teman kostku pamit akan pulang ke kampung halamannya masing-masing karena ada urusan keluarga. Mereka akan pulang pada akhir bulan.
Tiba waktu untuk menerima gaji pertama ku...betapa senangya. Yang aku impikan akan segera jadi kenyataan. Keluargaku akan aku traktir. Aku juga akan membeli pakaian baru. Ketika sampai di tempat kost, pemilik kost langsung menagih uang kost. Aku katakan bahwa ke dua temanku belum pulang. Aku katakan nanti saja sekitar tanggal 5, mereka akan pulang. Tapi pemilik kost tidak mau tahu. Katanya dia sangat butuh uang saat itu.
Ahhh......semua impianku menghilang. Impianku untuk mentraktir keluargaku dan membeli pakaian serta sepatu baru sirna sudah. 3/4 gajiku harus aku berikan untuk membayar kost. Karena aku harus menalangi uang kost ke dua temanku yang belum datang dari kampung halamannya. Yah...tertunda pikirku untuk berusaha menyenangkan keluarga dan diriku sendiri. Nasib....nasib....Nasib anak kost.........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun