Mohon tunggu...
Hendra Gani
Hendra Gani Mohon Tunggu... -

Hanya seorang Filsuf

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rumus Pribadi Baru (Operasi Plastik Wajah + Amnesia = Terlahir Kembali)

19 April 2014   04:36 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:30 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sesuai judulnya, dalam posting-an ini akan dibahas mengenai cara menjadi "seseorang yg terlahir kembali" alias menjadi "sosok yang baru".

Dari rumus dapat dilihat bahwa ada 2 komponen yg perlu disiapkan, yaitu "operasi plastik wajah" dan "amnesia". 2 hal itu akan benar-benar menjadikan seseorang layaknya terlahir kembali. Nah, untuk menjadi "sosok yang baru", 2 hal itu akan diekstrak agar didapatkan inti sari nya. "Operasi plastik wajah" diekstrak menjadi "perubahan pribadi diri" dan "amnesia" diekstrak menjadi "menjauhkan diri dari hal-hal yang berkaitan dengan yang ingin diubah".

Sebagai contoh, misalnya kita ingin menghilangkan imej "tukang mengompol" dari diri kita.

Hal-hal yang dapat diterapkan dari "Operasi plastik wajah" adalah:
-berhenti mengompol
-buktikan ke orang-orang bahwa kita memang sudah tidak mengompol

Hal-hal yg dapat diterapkan dari "Amnesia" adalah:
-mengganti barang-barang yang pernah ada di masa kita masih mengompol
-menjauh dari orang-orang yang tau bahwa kita pernah jadi tukang mengompol (langkah ekstrim)

Jika kita sudah melakukan langkah-langkah itu, apa mungkin kita masih punya imej sebagai "tukang mengompol"?
Contoh yang saya kemukakan memang terbilang "lucu/aneh". Namun saya harapkan contoh itu bisa bener2 dapat dipahami dan bisa menjadi rujukan dalam meng-aplikasi-kan rumus yang sekaligus merupakan judul dari posting-an ini terhadap kasus lain yang ingin saudara-saudara ubah.

Semoga bermanfaat.

:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun