Pada kesempatan ini kiranya saya dapat berbagi pengalaman. Bagaimana studi kasus bagi peserta PPG Piloting dapat tervalidasi sesuai dengan apa yang Bapak/Ibu pendidik alami di lingkungan pembelajaran.
Bukan sekedar menafsirkan pemahaman imajiner dalam bentuk narasi ilmiah semata. Melainkan melalui realitas apa saja yang menjadi pengalaman pribadi sebagai pendidik ketika menghadapi peserta didik yang beragam.
Baik melalui pendekatan teaching at the right level ataupun culturally responsive teaching. Dengan metode pembelajaran berdiferensiasi yang fokus pada kebutuhan peserta didik.
Pertama
Memahami realitas pembelajaran dengan asesmen awal menjadi aspek penting dalam memahami karakteristik peserta didik. Dimana hal ini tidak harus berupa notulensi, melainkan dapat juga melalui teknik dialog (wawancara).
Dimana melalui pendekatan dialogis ini, pendidik dapat memahami bagaimana peserta didik sesuai kebiasaan pribadinya. Khususnya dalam kegiatan belajar, baik dalam pemahaman keilmuan ataupun karakter sosial-kulturalnya.
Kedua
Memahami konsep pembelajaran berdiferensiasi, tak hanya dapat dilakukan melalui pendekatan teoritis semata. Melainkan dengan aksi nyata yang memang telah direalisasikan oleh pendidik sebagai parameter yang inovatif.
Pendekatannya tak lain adalah gaya pembelajaran yang up to date atau relevan sesuai perkembangan zaman saat ini. Misal, era digital yang mau tidak mau harus juga digeluti oleh para pendidik sebagai area edukasi/materi pembelajaran.
Ketiga