Tenang...
Tenang saja...
Harus tenang walau meradang
Harus tenang walau hati ingin bicara
Jangan harap dapat lagi lantang menantang!
Apalagi teriak; hoi! ini masa diam seribu bahasa!
Walau hendak berkata ini lho realita kala saling serang!
Kesumat terpendam, mendekap amarah jiwa-jiwa terluka!
Lihat! Bendera kita masih berkibar dengan tenang
Tak ada huru hara seperti masa-masa revolusi enam lima
Hilang tak berimba disetiap petang
Dengan berbagai dalih tanpa daya dan kuasa...
Kita nikmati saja sajian-sajian yang tertuang tanpa pertentangan
Fakta-fakta hilir mudik tanpa sanggup menarik mata
Diksi-diksi ikonik mengemuka sebagai ungkapan perang
Tanpa tahu, kehendak hati hendak kemana...
Kalabendhu sudah buat pusing bukan kepalang!
Memang sudah seharusnya dusta dibalas fakta!