Konflik berkepanjangan yang terjadi kiranya dapat dimaknai sebagai dampak negatif dari aksi militerisasi. Dalam catatan sejarah yang memberi fakta bahwa masalah di Palestina memang bersumber dari upaya Israel menguasai wilayah dari bangsa merdeka.
Tercatat ribuan korban jiwa berjatuhan sebagai akibat dari peristiwa aneksasi militer ini. Serta memantik reaksi dari negara-negara tetangga dengan respon politik maupun aksi militernya. Kecemasan dunia yang tampak sebagai muasal terjadinya Perang Dunia 3.
Bahkan ikon semangka kini dianggap sebagai menjadi bentuk penyadaran bagi seluruh umat manusia dunia. Ikon bagi upaya damai terhadap konflik berkepanjangan. Ikon bagi solidaritas internasional, atas rasa humanitas bagi sesama manusia.
Walau banyak upaya tengah dilakukan untuk memulai gencatan senjata disana diserukan. Namun, pertempuran masih saja terjadi dan meluas hingga ke wilayah perbatasan di timur Palestina. Respon Indonesia kiranya sama, yang tak lain adalah upaya perdamaian.
Sebagai bangsa yang memiliki sejarah erat dengan Palestina, Indonesia dianggap sebagai salah satu penggerak upaya perdamaian disana. Baik secara politik, ataupun melalui dukungan sosial-kemanusiaan.
Ada semacam ikatan batin, perihal "hak kemerdekaan bagi segala bangsa, serta diksi penjajahan diatas dunia harus dihapuskan". Sebagai kalimat penting yang termaktub pada Preambule UUD 1945, Alenia Pertama.
Dimana lagi-lagi unsur kemanusiaan yang menjadi prioritasnya. Selain dari upaya penegakkan Hak Asasi Manusia bagi segenap bangsa di dunia.
Semoga dapat mencerahkan bagi semua, salam damai, dan terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI