Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semangka dalam Potret Perjuangan Rakyat Palestina

3 November 2023   05:45 Diperbarui: 3 November 2023   06:02 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ikon semangka (sumber: SHUTTERSTOCK/JANECOCOA via kompas.com)

Belakangan ini marak beredar emoji bertema buah semangka di jagad media sosial. Tak lain merupakan sebuah isyarat representasi dari identifikasi negara Palestina. Konflik yang tak kunjung reda, kiranya membuat masyarakat dunia mencurahkan perhatiannya.

Alasanya tak lain adalah rasa kemanusiaan, atas para korban yang jatuh dan melibatkan banyak diantaranya adalah kanak-kanak. Hal ini sudah menjadi syarat bangkitnya rasa humanisme antar sesama manusia. Khususnya dalam menilai konflik di tanah Palestina.

Gambar atau ilustrasi semangka, menjadi sebuah ikon perlawanan dalam memerangi kekerasan di Palestina. Identifikasinya tak lain melalui warna pada buah tersebut. Sebagai simbol negara berdaulat dengan ikon semangka sebagai buah yang tumbuh subur disana.

Tepatnya di daerah Gaza hingga Jenin. Penduduk lokal mulai memperkenalkan semangka sebagai simbol perlawanan sejak peristiwa Perang Enam Hari meletus pada tahun 1967 silam. Tatkala Israel berhasil menguasai Gaza, Tepi Barat, hingga Jerusalem Timur.

Terlebih saat pelarangan pengibaran bendera Palestina diberlakukan di wilayah pendudukan. Simbol negara kemudian diidentifikasikan melalui buah semangka. Baik dari warna merah, hitam, putih, dan hijau yang serupa dengan bendera Palestina.

Warna merah, disebutkan sebagai lambang bendera kemenangan ketika umat Islam berhasil memperluas pengaruhnya di Andalusia. Identifikasi lainnya dijelaskan sebagai lambang golongan Ashraf, Hasyimiyah, dan Hijaz, dari para keturunan Nabi Muhammad SAW.

Warna hitam, tak lain adalah panji dari pasukan tempur Nabi Muhammad SAW, yakni kala peristiwa Fathu Makkah terjadi. Selain dari makna duka/kelam, kala peristiwa Karbala terjadi.

Warna putih, identik dengan peristiwa Perang Badar. Dengan makna sebagai pengingat selama peristiwa Badar berlangsung. Dimana perang tak seimbang antara kaum Muslimin melawan Quraisy yang berkali lipat, dimenangkan oleh pasukan Nabi Muhammad SAW.

Warna hijau, memiliki arti kesetiaan kala Dinasti Fatimiyah berkuasa di Afrika Utara. Serta dimaknai sebagai simbol kesetiaan kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. Termasuk semasa Salahuddin al Ayubbi menyebarkan dakwah Islam.

Warna-warna tersebut kini mengemuka sebagai simbol perjuangan rakyat Palestina kembali. Pun dengan masyarakat dunia, dengan representasi buah semangka sebagai simbolnya. Lantaran faktor pelarangan (banned) bendera Palestina di media digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun