Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Demoralisasi Demokratisasi Politik Sektarian

26 Juli 2023   05:45 Diperbarui: 26 Juli 2023   05:48 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi demokrasi (sumber: dokpri/edited by canva)

Dimana semata-mata dilakukan hanya demi kepentingan kelompoknya, dan tidak melihat kecenderungan lain dalam ruang sosial. Maka, demoralisasi pun sekiranya dapat terjadi dalam berbagai aspek sosial dengan potensi konflik sektarianis.

Atau dalam potensi minimalnya, dengan hadirnya gap sosial antar kelompok lainnya. Cara pandang politik yang demikian, kiranya jangan sampai menjadi opsi utama demi kepentingan meraih kuasa.

Pemahaman cerdas masyarakat dalam menilai realitas tersebut tentu menjadi kunci utamanya. Guna menghambat perilaku kelompok sektarianis bergerak masif secara politis. Agar tidak ada kerugian dalam ruang konflik yang mengemuka pasca pemilu kelak.

Khususnya pada ruang sosial masyarakat, yang selalu terkoneksi antara satu dengan lainnya. Baik melalui perilaku sosial ataupun persoalan hak dan kewajibannya dalam konteks berbangsa dan bernegara.

Penguraian sekat-sekat politik kiranya dapat menjadi tugas bersama, baik oleh masyarakat, ataupun lembaga pemerintahan. Bukan justru dipertahankan, hingga menjadi area konflik terbuka.

Dimana hal tersebut dapat sewaktu-waktu terpantik menjadi persoalan yang lebih besar di kemudian hari. Hingga membuat proses demokratisasi berjalan melambat, atau tidak bergerak sebagaimana mestinya.

Seperti ungkap Soerjono Soekanto yang mendeskripsikan masyarakat sebagai sistem hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan, serta terikat satu dengan yang lainnya. Dengan harapan, budaya positif dalam perilaku politik yang demokratis dapat berjalan baik.

Tanpa harus bergesekan satu dengan yang lainnya. Seperti yang diutarakan Marx dalam teori pertentangan kelas, yang dapat menjadi mengemuka dalam pertentangan antar kelompok. Demi hasrat ekonomi, yang didapat melalui jalur demoralisasi politik.

Kiranya demikian analisis politik sektarian yang dapat menjadikan demoralisasi demokratisasi. Semoga bermanfaat, salam damai, dan terima kasih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun