Perhelatan Pemilu tentu menjadi kemeriahan tersendiri bagi siapapun yang terlibat didalamnya, tak terkecuali bagi para pemilih, yang pasti mengharapkan idolanya menang. Khususnya dalam bursa calon Presiden (capres), yang dikatakan memang memiliki jagoannya masing-masing. Baik terhadap Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, ataupun Anies Baswedan.
Bagi para pemilih, rata-rata memiliki pandangan serius dalam hal yang berkitan dengan kebijakan publik. Tidak melulu soal visi dan misi, yang kerap dianggap sebagai proyeksi jangka panjang. Terlebih dalam rekam jejak masing-masing kandidat dengan pendekatan media sosial ataupun informasi melalui berbagai media. Khususnya bagi kebijakan yang populis untuk masyarakat.
Lantaran semua kandidat tentu memiliki latar belakang yang berkaitan dengan kebijakan publik, kala para capres tersebut menjabat sebagai pejabat publik. Seperti Ganjar Pranowo, selaku Gubernur Jawa Tengah, Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan, dan Anies Baswedan selaku mantan Mendikbud dan mantan Gubernur DKI Jakarta.
Semua tentu memiliki prestasi positifnya masing-masing. Dimana kebijakan populis dari masing-masing capreslah yang biasanya melekat di hati para pemilihnya. Seperti yang akan diulas dalam tulisan ini;
Ganjar Pranowo
Dijelaskan bahwa kebijakan Ganjar Pranowo yang populis bagi masyarakat Jawa Tengah, diantaranya adalah Kredit Pembiayaan UMKM bersama Bank Jateng. Disebutkan, program kredit ini telah membangkitkan perekonomian kecil bagi masyarakat Jawa Tengah sejak dicanangkan, dengan bunga 7 persen. Dimana hingga tahun 2023, bunganya terus turun hingga 3 persen.
Selanjutnya ada Gerakan Pemprov Jateng Berzakat, yang mewajibkan seluruh ASN Provinsi Jawa Tengah, memberi zakat sebanyak 2,5 persen dari gajinya. Dengan pemotongan langsung oleh Pemprov untuk tujuan penanggulangan bencana, perbaikan rumah yang tak layak huni, perbaikan masjid, pesantren, sekolah, hingga fasilitas kesehatan.
Sedangkan bagi kalangan petani, Ganjar Pranowo memberi terobosan melalui pembuatan Kartu Tani. Dimana dalam Kartu Tani ada keterangan mengenai jumlah lahan garap para petani, hingga kebutuhan akan pupuk terhadap tanamannya. Hal ini dilakukannya untuk meminimalisir mafia pupuk bersubsidi yang marak terjadi dan dianggap merugikan petani.
Selain itu, Ganjar Pranowo pernah mendapatkan penghargaan dari KPK, karena telah bekerjasama dalam pemberantasan korupsi di Jawa Tengah. Dengan capaian terbanyak pelaporan gratifikasi pejabat publik di lingkungan Pemprov dengan tidak pandang bulu. Dalam hal ini yang pernah viral adalah sidak terhadap jembatan timbang dalam kasus pungli terhadap para sopir truk.
Dalam sektor pendidikan dan kesehatan, Ganjar Pranowo juga membuat kebijakan terbaik dalam optimalisasi akses pendidikan yang merata. Khususnya bagi kalangan yang kurang/tidak mampu dan memiliki keterbatasan akses untuk mendapatkan haknya dalam pendidikan.