Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Pekerjaan yang Hilang Tergerus Digitalisasi

17 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 17 Juni 2023   06:48 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi para pencari kerja/job fair (sumber: megapolitan.kompas/Kominfotik Jakarta Utara)

Digitalisasi merupakan keniscayaan era modern yang harus dihadapi manusia saat ini. Tak ada lagi ruang untuk tradisionalis kultur dalam orientasi perkonomian. Khusus dalam hal pekerjaan sehari-hari, dimana era tradisional secara lambat laun telah habis digilas laju medernisasi berbasis digital.

Padahal ruang-ruang tradisionalitas dalam ritus ekonomi terhilat ikonik dan penuh gaya. Jika hal itu dilihat dalam perspektif modern. Namun, mempertahankannya sama saja "bunuh diri" karena akan dianggap stagnan dalam pengaruh kemajuan zaman. Bahkan dalam elemen terkecilpun, semuanya nyaris direngut oleh digitalisasi.

Terlebih dalam hal kepraktisan dalam ritus sosial ataupun pemenuhan ekonomi. Inilah kiranya yang menjadi dasar, mengapa banyak pekerjaan yang dahulu viral, justru sekarang berangsur hilang. Dimana sekiranya ada sekitar lima pekerjaan, yang dapat dirangkum dalam sebuah tulisan, seperti:

1. Petugas Pos/Kartu Pos

Secara faktual pekerjaan sebagai pengantar surat via pos sudah dianggap tidak lagi ada kini. Walau di beberapa daerah masih tampak dengan pengecualian. Yakni keterbatasan dalam akses dunia virtual berbasis digitalisasi. Apalagi jika daerah tersebut, belum ada sinyal internet.

Namun umumnya, mengirim surat atau kabar via pos sudah sangat jarang ada. Peralihan mengirim kabar atau pesan pun beralih dari tradisional menjadi modern. Inilah kiranya yang jadi faktor utama mengapa pekerjaan sebagai pengantar pos sudah tidak lagi dibuka secara umum.

2. Loper Koran Keliling

Sebagian besar masyarakat kekinian pun lebih memilih membaca berita via gawai, dan memilih meninggalkan koran versi cetak yang dianggap telah usang keberadaannya. Nah, hal inilah yang tentu membuat pekerjaan sebagai pengantar koran/loper sudah jarang ditemui. Walau belum dapat dianggap hilang, karena masih ada beberapa perusahaan surat kabar yang masih mempertahankan produksi koran cetaknya.

Selain dari efektivitas dalam mendapatkan berita dengan mudah dan simple. Maka pekerjaan loper koran pun dianggap sudah tidak lagi dibutuhkan, layaknya beberapa tahun belakangan. Paling memungkinkan hanya diantar secara langsung oleh pemilik kios koran secara mandiri, atau dapat membelinya secara langsung. Karena kini sangat jarang yang menjajakan koran secara keliling.

3. Petugas Pintu Tol

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun